Detail Karya Ilmiah
-
Konstruksi Sosial Upacara Pélét Kandung (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Desa Paopale Laok Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang)Penulis : Moh.KurdiDosen Pembimbing I : Dr. Mutmainnah, M.SiDosen Pembimbing II :Abstraksi
Abstraksi Abstrak Moh.Kurdi, NIM. 120521100078, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini tentang“Kontruksi Sosial Upacara Pelet Kandung (Studi Di Desa Paopale Laok Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang”. Di bawah bimbingan Dr.Mutmainnah,M.Si. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami Konstruksi sosial pada upacara Pelet Kandung. Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat menambah literatur ilmiah untuk penelitian selanjutnya serta sebagai pengembangan teori yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus sedangkan pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara. Metode Pemilihan informan menggunakan purposive sampling, sebanyak tuju informan. Teknik analisis datamelalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan triangulasi sumber, untuk proses keabsahan data melalui perbandingan data yang diperoleh dilapangan dari hasil wawancara dengan ke sepuluh informan. Berdasarkan hasil temuan di lapangan setelah dianalisis menggunakan kajian teoritik Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dengan teori konstruksi sosial, maka adanya tradisi upacara pelet kandung yang keberadaannya sudah berlangsung cukup lama dan bahkan tidak ada yang mengatahui asal mula munculnya tradisi tersebut, telah mengalami sebuah perubahan dalam tata cara pelaksanaannya. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pihak yang beranggapan bahwa tardisi yang selama ini masyarakat lakukan dinilai telah menyimpang dari ajaran-ajaran agama, karenanya pihak yang mempunyai persepsi demikian melakukan sebuah sepak terjang dengan tujuan mengubah tata cara pelaksanaan upacara pelet kandung, sehingga tidak lagi bertentangan dengan ajaran-ajaran agama. Proses berlangsungnya perubahan tersebut menurut Berger terjadi melalui tiga tahap yang disebutnya dengan momen, yaitu ekstrnalisis,objektivasi, dan internalisasi. Kata kunci: Konstruksi, Sosial, Upacara Pélét Kandung
AbstractionAbstraction Abstract Moh.Kurdi, NIM. 120521100078, Sociology Program, Faculty of Social and Cultural Studies, University of Trunojoyo Madura. This thesis On, Meaning, Social Contruction Ceremony Pregnant Pelet(Study in the Paopale Laok Village, District Ketapang, Sampang), under the guidance of Dr.Mutmainnah,M.Si. The purpose of this study is to understand about social contruction at the ceremony pregnant pelet. There are two benefits of this research. Theoritically, the next researcher who want to analyze the same theory could use this research as a reference, more over to develop the theory. Practically, it gives a better understanding about it’s significant. This research use descriptive qualitative research with study case approach. The researcher collect the data by doing an observation and interview. Choose several informant by using purposive sampling method. The researcher choose six informant. Method for data analysing through some process, such as data reduction, discuss the data, make a conclution using source triangulasi, in order to gain a valid data by comparing the data which gotten from the ten informant. Based on the findings in the field when analyzed using theoretical studies Peter L. Berger and Thomas Luckmann with the theory of social construction, hence their biological pellet ceremony tradition whose existence has lasted long enough and nobody even know the origin of the emergence of this tradition, has undergone a change in the way of its implementation. These changes occur because the parties assume that tardisi which during the public did judged to have deviated from the teachings of religion, hence those who have this perception perform a lunge with the goal of changing the way the ceremony pellets bladder, so they no longer conflict with the teachings religion. The ongoing process of change according to Berger occurs through three stages of what he called the moment, namely ekstrnalisis, objectivation, and internalization. Keywords: Construction, Social, Pélét Kandung