Detail Karya Ilmiah
-
KONSTRUKSI SOSIAL PEMAKAIAN SONGKOK ATAU PECI HITAM MASYARAKAT MADURA (Studi Fenomenologi di Dusun Sembung, Desa Jatra Timur, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang)Penulis : Firdaus Kamilil MuttaqinDosen Pembimbing I : Merlia Indah Prastiwi., S.Sos, M.SosioDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Firdaus Kamilil Muttaqin, NIM 12.05.211.000.58, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, Skripsi ini tentang “Konstruksi Sosial Pemakaian Songkok atau Peci Hitam Masyarakat Madura” (Studi Fenomenologi di Dusun Sembung, Desa Jatra Timur, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura). Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya mayoritas beragama islam, Songkok atau peci hitam menjadi salah satu atribut atau pelengkap pakaian yang dikenakan oleh laki-laki. Songkok dipakai untuk menunjang penampilan dan menjadi salah satu mode atau fashion yang digandrungi oleh masyarakat penganut agama islam, penelitian ini bertempat di Dusun Sembung, Desa Jatra Timur, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Studi ini mengkaji bagaimana konstruksi sosial pemakaian songkok atau peci hitam masyarakat Madura. Fenomena ini dianalisis menggunakan teori konstruksi sosial yang dipopulerkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Teori ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam masyarakat yang melalui tiga momentum yakni internalisasi, eksternalisasi dan obyektivasi. Maka yang dinamakan kenyataan sosial merupakan suatu konstruksi yang dibuat oleh masyarakat sendiri di dalam perjalanan sejarah dari masa lampau ke masa kini serta menuju masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan informan masyarakat laki-laki di Dusun Sembung dari latar belakang kehidupan yang berbeda. Dari hasil penelitian yang diperoleh adalah pemakaian songkok yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Sembung bukan saja dipakai pada saat acara resmi akan tetapi juga dipakai pada acara tidak resmi dan membuktikan bahwa konstruksi sosial pemakaian songkok atau peci hitam sudah ada di kehidupan masyarakat Madura yang diwakili oleh masyarakat di Dusun Sembung. Melaui tiga momentum proses yakni Internalisasi yakni pemahaman individu dari orang tua, proses eksternalisasi yakni individu mencoba turun dan berbaur di dalam budaya masyarakat dan yang terakhir obyektivasi yakni kenyataan yang harus dihadapi individu yaitu adanya budaya songkok atau peci hitam di daerahnya. Kata Kunci : Konstruksi sosial, songkok atau peci hitam ?
AbstractionABSTRACT Firdaus Kamilil Muttaqin, NIM 120521100058, Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultural Science, University of Trunojoyo Madura. The thesis is about “The Social Construct of Madurise Culture of Black Velvet” (The Study of Phenomenology in Sembung Orchard, East Jatra Village, Banyuates District, Sampang Sub-province). Indonesia is one of the state which has a resident majority believe in islam. A black velvet becomes an attribut which is used by the male of islam. The black velvet is worn support performing and becomes is located on Sembung Orchard, Jatra Timur Village, Banyuates District, Sampang Sub-province, Madura. This research about how social construct the black velvet wearing in madurise poeple. This phenomenon is analysed using the social construct theory which popularized by Peter L. Berger and Thomas Luckman. This theory explains about what the process that happen in the society through three of momentums. Those are internalitation, externalization and objectivity. Therefore, what namely the fact of social is a construct made by their own society in the way of history from the past to present day also to the future. The method in this study used qualitative method by present an informan of male society from Sembung Orchard in different background. The result of this research study is black velvet wearing that used by male society in Sembung Orchard is not only done in formal agenda but also worn in nonformal event, and show that social construct in black velvet wearing is exis in madurise life especially the society of Sembung Orchard. Through three processes, those inernalitation which means an individual understanding by old man, externalitation that is the researcher try to jump down in the society’s culture and the last, objectivity that is the fact should face by the person which there the existence of black velvet culture in their society. Keywords: Social construct, black velvet ?