Detail Karya Ilmiah

  • EKSISTENSI RITUAL ADAT KEBOAN PADA PETANI USING (Studi Kasus Pada Petani Using Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi)
    Penulis : Wahyu Kurniawati
    Dosen Pembimbing I : Hetti Mulyaningsih, S.Sos.,M.Kes
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Wahyu Kurniawati, NIM 120521100054, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, Skripsi ini tentang Eksistensi Ritual Adat Keboan Pada Petani Using Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Banyuwangi di bawah bimbingan Hetti Mulyaningsih, S.Sos.M.Kes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Eksistensi ritual adat keboan pada petani using, di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dengan menggali data di lapangan dengan observasi dan wawancara. Informan yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling kemudian dengan data yang diperoleh oleh peneliti di analisa dengan menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, dan diperiksa keabsahannya dengan triangulasi sumber. Teori Struktural Fungsional dari Talcott Parsons merupakan salah satu paham atau perpektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan mengacu pada empat sistem yaitu adaptasi, goal (tujuan), integrasi dan latency (pemeliharaan pola) (AGIL), dimana ritual adat keboan pada petani using di Desa Aliyan menjalankan empat fungsi sistem tersebut untuk mempertahankan dan menunjukkan eksistensinya di tengah era globalisasi supaya tetap mempertahankan budaya warisan leluhur. Penelitian ini dilakukan di Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Banyuwangi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ritual adat keboan pada petani using mampu menjalankan empat fungsi sistem masyarakat tersebut di tengah masyarakat global untuk mempertahankan eksistensinya sebagai ritual dari leluhur yang patut dijaga keberadaannya. Melalui penyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar melalui subsistem ekonomi masyarakatnya, mempunyai tujuan untuk tetap eksis dengan cara berpolitik antara pihak Desa Aliyan dan Pemerintah Daerah Banyuwangi, adanya kesepakatan bersama masyarakat akan tetap mempertahankan eksistensi dari ritual adat keboan melalui hukum adat yang berlaku di Desa Aliyan dan mempertahankan ritual karena adanya mitos (kepercayaan) masyarakat Desa Aliyan. Empat fungsi sistem tersebut telah dilaksanakan oleh Desa Aliyan untuk tetap mempertahankan eksistensinya sehingga masyarakat luas mengakui keberadaan ritual adat keboan sebagai budaya warisan leluhur yang sudah sepantasnya untuk dijaga kelestariannya. Kata Kunci: Eksistensi, Ritual Adat Keboan, Petani Using, Teori Struktural Fungsional

    Abstraction

    Wahyu Kurniawati, NIM 120521100054, Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultural Sciences, University of Trunojoyo Madura, This thesis is about the Existence of Keboan Indigenous Ritual on Using Farmers in Aliyan Village Rogojampi Sub district Banyuwangi under the guidance of Hetti Mulyaningsih, S.Sos. M.Kes. The aim of this study is to know how the existence of keboan indigenous ritual on Using farmers in Aliyan Village, Rogojampi Sub district, Banyuwangi Regency. This study collects the data in the field with observation and interview. The informants who determined by using purposive sampling technique are analyzed with the obtained data by the writer using qualitative descriptive analysis technique, and the validity is checked with triangulation. Structural Functional theory of Talcott Parsons is one of understanding or perspective in sociology that sees society as a system composed of parts that relate to each other by referencing to the four systems, namely adaptation, goal, integration, and latency (maintenance pattern) (AGIL), in which the keboan indigenous ritual on Using farmers in Aliyan Village runs the four functions to maintain and show its existence in the middle of the globalization era in order to maintain the cultural heritage. This study is conducted in Aliyan Village, Rogojampi Sub district Banyuwangi. The results of this study show that keboan indigenous ritual on Using farmers is able to run the four functions of the social system in the middle of global society to maintain its existence as a ritual of ancestor that the existence should be maintained. Through adjustment with the environment by using sub-system of the society’s economic, it has a goal to still exist by the politics between the Aliyan Village and Banyuwangi Regency Government, an agreement of the society to still maintain the existence of keboan indigenous ritual through customary law prevailing in Aliyan Village and maintain the ritual for their myth (belief) of the society of Aliyan Village. The four functions of the system have been implemented by the Aliyan Village society to maintain the existence of the ritual so the public recognizes the existence of keboan indigenous ritual as a cultural heritage that should be preserved. Keywords: Existence, Keboan Indigenous Ritual, Using Farmers, Structural Functional Theory

Detail Jurnal