Detail Karya Ilmiah
-
Eksistensi Pemukiman Taneyan Lanjhang Era Modern (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Gili Timur Kec. Kamal kab. Bangkalan)Penulis : Khoirotun NikmahDosen Pembimbing I : Hetti Mulyaningsih, S.Sos., M. KesDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Khoirotun Nikmah, NIM 120521100018. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Dengan judul Eksistensi Pemukiman Tanèyan Lanjhàng Pada Era Modern, dibimbing oleh Ibu Hetti Mulyaningsih, S. Sos., M. Kes. Tanèyan lanjhàng adalah salah satu warisan pemukiman budaya tradisional Madura yang kaya akan makna dan tercipta dari proses kognitif yang kompleks. Di era modern, yang kebanyakan masyarakat berlomba-lomba membangun rumah gaya minimalis dan modernis, keberadaan tanèyan lanjhàng dikhawatirkan terkikis oleh perkembangan zaman. Keberadaan Pemukiman tanèyan lanjhàng saat ini pun telah mengalami perkembangan, ada komponen yang tetap dipertahankan dan komponen lain yang telah menyesuaikan zaman, seperti pada segi fisik bangunan, formasi bangunan, sistem perkawinan dan sistem kekerabatan. Maka dari itu, tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan eksistensi pemukiman tanèyan lanjhàng era modern. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik cetusan George Hebert Mead. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pemilihan subyek penelitian menggunakan purporsive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, wawancara tak terstruktur dan dokumentasi terhadap tiga subyek penelitian. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksistensi pemukiman tanèyan lanjhàng di Era Modern masih dipertahankan oleh masyarakat, akan tetapi terjadi perkembangan, antara lain: 1) merenovasi fisik bangunan yang lebih modern dan tahan lama, 2) memindah formasi pemukiman, yang menyesuaikan lahan kosong, memperhatikan unsur etis dan estetis, 3) sistem perkawinan matrilokal yang tidak lagi diprioritaskan. 4) akan tetapi, dibalik perkembangan yang terjadi, masyarakat tetap bertahan dalam ikatan budaya pemukiman tanèyan lanjhàng untuk menjaga sistem kekerabatan. Sehingga eksistensi pemukiman tanèyan lanjhàng pada era modern masih dapat dilihat secara rill di desa Gili Timur kecamatan Kamal kabupaten Bangkalan.
AbstractionABSTRACT Khoirotun Nikmah, NIM 120521100018. Sociology Program Faculty of Social and Cultural Studies, University of Trunojoyo Madura. The existence of Tanèyan Lanjhàng Modern Era, Advisor by Hetti Mulyaningsih, S. Sos., M. Kes. Tanèyan lanjhàng is one of the traditional cultural heritage of Madura which is rich in mean and created from a complex cognitive processes. In the modern era, most people are competing to build a minimalist and modernist style house, where tanèyan lanjhàng feared eroded by the development of the times. The existence of tanèyan lanjhàng this time also has been progressing, components that are maintained and other components to adjust the times, such as the physical aspect of the building, the formation of the building, the system of kinship and marriage systems. Therefore, the purpose study are to describe and explain the existence of tanèyan lanjhàng modern era. The study applies a theory Interaction symbol by George Hebert Mead. This study use qualitative methods invitation phenomenology approach. This research got the data by partisipation observation, unstructured interviews and documentation to research subjects. Purporsive informant selection techniques with sampling, choosing subjects that occupy and own residential tanèyan lanjhàng, once familiar with the existence of culture.Data analyzing applies a measures of Miles and Huberman. The results showed that the existence of settlements tanèyan lanjhàng in the Modern Era are still maintained by the community, but there is a development, among other things: 1) renovating the physical building more modern and durable, 2) move the formation of settlements, which adjusts the vacant land, attention to elements of ethical and aesthetically, 3) system matrilocal marriage is no longer a priority. 4) But behind progress happens, people still persist in residential cultural ties tanèyan lanjhàng to keep the kinship system. Hence the existence of settlements tanèyan lanjhàng the modern era can still be seen real in the Gili Timur Kamal Bangkalan. Keywords: Existence, Taneyan lanjhang and Modern Era.