Beberapa penelitian tentang pembuatan kitosan dari cangkang kerang seperti halnya dilakukan oleh Sinardi.,dkk (2013) dimana mereka melakukan pembuatan kitosan dari cangkang kerang hijau menggunakan Metode No dan Meyers melalui 3 tahap yaitu deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cangkang kerang hijau sebanyak 100gr dihasilkan kitosan sebanyak 28gr. Selama ini kerang simping segar hasil tangkapan nelayan hanya dimanfaatkan daging atau otot saja sementara cangkakngnya dibuang dan menjadi limbah. Limbah yang dihasilkan didaerah pesisir tentunya sangat berhubungan dengan sisa hasil laut seperti limbah cangkang kerang laut, sisik ikan. Limbah kulit kerang menjadi masalah dibeberapa tempat di Jawa Timur seperti halnya di Kedung Cowek Kenjeran Surabaya dan juga di Sedayu Gresik. Berdasarkan potensi tersebut dalam penelitian akan mencoba membuat rancangan alat untuk membuat kitosan dari cangkang kerang terutama kerang simping dengan skala laboatorium.

Some research on the making of chitosan from shellfish as done by Sinardi., Et al (2013) where they made chitosan from the shells of green shells using Method No and Meyers through 3 stages of deproteinasi, demineralisasi and deasetilasi. The results showed that the shell of green shells as much as 100 grams produced chitosan of 28gr. So far, fresh shellfish caught by fishermen is only used by meat or muscle while the cangkakng is thrown away and become waste. Waste generated in coastal areas of course is closely related to the rest of the sea products such as waste shells sea shells, fish scales. Clamshell wastes become a problem in several places in East Java as well as in Kedung Cowek Kenjeran Surabaya and also in Sedayu Gresik. Based on these potentials in the study will try to make a tool design to make chitosan from shells, especially shells with laboatorium scale.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal