Sumenep merupakan salah satu sentra garam dengan luas lahan produktif sebesar 2767 Ha dan lahan potensial sebesar 1214 Ha. Kebutuhan garam nasional cenderung mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertambahan penduduk dan permintaan industri. Peningkatan kebutuhan garam tidak seimbang dengan potensi produksi garam yang ada. Solusi yang dapat digunakan adalah melalui pendekatan simulasi sistem dinamik. Metode tersebut sangat cocok untuk variabel yang selalu berubah. Berdasarkan hasil simulasi dari pemodelan sistem dinamik, produktivitas garam dapat meningkat sebesar 25%. Pada pengembangan skenario, pada skenario pembuatan saluran baru kondisi optimistic produktivitas garam dalam bentuk rupiah dapat meningkat sebesar 21,94%, kondisi most likely dapat meningkat sebesar 21% dan pada kondisi pessimistic produktivitas garam dalam bentuk rupiah menurun menjadi 18,58%.

Sumenep is one salt center with a productive land area of 2767 Ha and potential land of 1214 Ha. National salt demand tends to increase along with the increasing demand of the population and industry. Increasing the need for salt is not balanced with the existing salt production potebsi. The solution that can be used is through a dynamic system simulation apporoach. The method is perfect for the ever changing variabel. Based on simulation result from dynamic system modeling, salt productivity can increase by 25%. In scenario development, in the new channel making scenario, the optimistic condition of salt productivity in the form of rupiah could increase by 21,94%, most likely condition could increase by 21% and in pessimistic condition salt productivity in the form of rupiah decreased to 18,58%

Baca Jurnal Baca Jurnal