Logam besi merupakan logam berat essensial yang keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup. Namun dalam jumlah yang berlebih dapat menimbulkan efek racun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam Fe pada kerang hijau (Perna viridis sp), air dan sedimen di dua lokasi yang berbeda. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Oktober 2018 dengan metode penelitian deskriptif. Logam besi (Fe) pada kerang hijau, air dan sedimen dianalisis di Laboratorium Tanah Agroteknologi Universitas Trunojoyo Madura dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil dari penelitian yang telah di lakukan menunjukkan bahwa kerang hijau di stasiun 1 (Desa Tanjung Jati) yang berkisar antara 1,073 ppt – 4,496 ppt (melewati standar baku mutu) jika di bandingkan dengan stasiun 2 (Desa Labuhan) yang berkisar antara 0,423 ppt – 1,037 ppt. Kata Kunci : logam berat, besi, kerang hijau, Perna viridis sp, metode AAS, air, sedimen.

Iron is an essential heavy metal whose existence in a certain amount is needed by living organisms. But in excess amounts can cause toxic effects. This study aimed to analyze the iron content of green mussels (Perna viridis sp), water and sediment in two different locations. This research was conducted in October 2018 with a descriptive research method. Iron metal in green mussels, water and sediments was analyzed at the Agrotechnology Soil Laboratory, University of Trunojoyo Madura using the AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) method. The results of the research that have been done show that green mussels at station 1 (Tanjung Jati Village) are in the range of 1.073 ppt - 4.496 ppt (passing the quality standard) when compared to station 2 (Labuhan Village) which ranges from 0.423 ppt - 1.037 ppt. Keywords: heavy metals, iron, green mussels, Perna viridis sp, AAS method, water, sediment.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal