Detail Karya Ilmiah
-
CATCH PER UNIT EFFORT DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN TERI DI PERAIRAN BANGKALAN, SAMPANG, PAMEKASAN, SUMENEPPenulis : Bagus NovrizalDosen Pembimbing I : Dr. Akhmad Farid. S.Pi.,M.TDosen Pembimbing II :Wahyu Andy Nugraha, ST.,M.Sc.,Ph.DAbstraksi
Ikan Teri menempati posisi penting diantara 55 spesies ikan yang memiliki nilai ekonomis setelah ikan layang, kembung, lemuru, tembang. Ikan Teri baik untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan protein tinggi. Data yang di gunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. data primer diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuisioner kepada nelayan di tiga Kabupaten di Madura yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Sumenep data itu mencakup lokasi penangkapan, musim penangkapan, jumlah hasil tangkapan untuk ikan Teri. Data sekunder yaitu data produksi ikan Teri dari buku Statistik Perikanan dan Kelautan dari tahun 2000 sampai tahun 2014 (selama 15 tahun), data dari penelusuran pustaka dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan pada berbagai instansi. Analisa data yang digunakan untuk mengetahui potensi dan sumberdaya Ikan Teri adalah model surplus produksi yang dikembangkan oleh Schaefer. Model surplus produksi ini dapat mengimplementasikan dengan baik jika total penangkapan hasil (berdasarkan spesies) dan upaya penangkapan per unit (CPUE) per spesies atau CPUE berdasarkan spesies dan data upaya penangkapan tersedia dalam beberapa tahun (time series). Hasil yang di dapat adalah 1)CPUE ikan Teri selama 15 tahun di Kabupaten Bangkalan 1,32 ton/unit sampai 3,93 ton/unit, Sampang 0,18 ton/unit sampai 3,92 ton/unit, dan Sumenep 0,76 ton/unit sampai 2,86 ton/unit. 2) Hasil Tangkapan Lestari (MSY) ikan Teri di Kabupaten Bangkalan 694,81 ton, Sampang 746,65 ton, dan Sumenep 1455,57 ton. 3) Tingkat pemanfaatan ikan Teri selama 15 tahun di Kabupaten Bangkalan 49% sampai 113% , Sampang 18% sampai 193%, dan Sumenep 68% sampai 290% .
AbstractionAnchovy occupies an important position among 55 species of fish that have economic value after fish kites, bloating, lemuru, song. Anchovies either for consumption because it has a high protein content. The data used in this research is the primary data and secondary data. primary data are obtained from the results of the interview using a detailed questionnaire to fishermen in three Districts in Madura Bangkalan Regency i.e., Sampang, and that data includes the location of Sumenep arrests, number of arrests, season catches for anchovies. Secondary data i.e. data production of anchovy Fisheries and marine Statistics from the year 2000 until the year 2014 (for 15 years), data from the literature search and the results of research that has been conducted at various agencies. Analysis of the data that is used to find out the potential of Anchovy resources and is surplus production model developed by Schaefer. Surplus production model can be implemented with either if the total arrest results (based on species) and arrest effort per unit (CPUE) per species or species based on CPUE and effort data capture is available in a few years (time series). Results in a can is 1) CPUE anchovy for 15 years in Bangkalan Regency 1.32 tons/unit to 3.93 tonnes/units, Sampang 0.18 tons/unit to 3.92 tons/units, and Sumenep 0.76 tonnes/units to 2.86 tons/unit. 2) Sustainable catches (MSY) anchovy in Bangkalan Regency 694.81 Sampang 746.65 tons, tons, and 1455.57 tons of Sumenep. 3) utilization rate of anchovy for 15 years in Bangkalan Regency 49% to 113%, Sampang 18% up 193%, 68% and Sumenep 68% to 290%.