Detail Karya Ilmiah

  • Karakteristik Sensoris dan Kimia Pada Abon Nangka Muda (Artocarpus heterophyllus Lmk) DenganPenambahan Tempe
    Penulis : Ulfa Qurrota A'yuni Nur Jannah
    Dosen Pembimbing I : Darimiyya Hidayati, STP. MP
    Dosen Pembimbing II :Dr. Ir. Abdul Azis Jakfar. MT
    Abstraksi

    ABSTRAK Nangka muda merupakan salah satu sayuran yang biasanya diolah menjadi sayur lodeh, gudeg maupun campuran pada sayuran pecel. Nangka muda selain diolah menjadi sayur juga dapat dikembangkan dan diolah menjadi sebuah produk kering yaitu abon. Nangka muda memiliki kandungan protein yang sangat rendah, sehingga perlu adanya bahan tambahan lain yang dapat meningkatkan protein pada abon nangka muda tersebut, salah satunya dengan penambahan jenis tempe yaitu tempe gembos dan tempe kedelai. Proporsi perlakuan penambahan tempe sebanyak 15%, 25%, 35% dan 0%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor1 yaitu Proporsi nangka muda : tempe, faktor 2 yaitu jenis tempe. Parameter pengujian yaitu organoleptik, warna, kadar air, protein. Hasil organoleptik dari warna, rasa, tekstur, aroma dan keseluruhan panelis lebih banyak menyukai abon nangka muda dengan proporsi tempe kedelai 25%. Hasil warna tingkat L (Lightnes) adalah pada proporsi 35% penambahan tempe kedelai, untuk hasil kadar air tertinggi 6,184 proporsi 15% tempe kedeai. Hasil kandungan protein dengan penambahan tempe kedelai meningkat dari 4,3775 sampai 39,3975 dan untuk abon nangka muda dengan penambahan tempe gembus juga dapat mengalami peningkatan dari 4,3775 sampai 14,8835. Kata kunci : nangka muda, abon, kandungan protein

    Abstraction

    ABSTRACT Unripe jackfruit is one vegetables that is usually processed into Indonesian dishs. Beside unripe jackfruit processed into vegetables can also be developed and processed into a dry product called beef floss. Unripe jackfruit has a very low protein content, so it needs other raw material to improve protein content of the floss we added tempeh to the floss = gembus tempeh or soybean tempeh, as much as 15%, 25%, 35% and 0% as control. This study uses a Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors. The first factor is proportion of unripe jackfruit and tempeh, and the second factor is type of tempeh. Parameter of this research are organoleptic evaluation, the color, moisture content and protein content. The result of organoleptic evaluation is the proportion 25% soybean tempeh prefered for aroma, taste, color, texture. The highest L (Lightness) was resulted from 35% soybean tempeh. The highest moisture content was shown by floss with 15% soybean tempeh. Protein content increased from 4,3775% to 39,3975% by addition of soybean tempeh while protein increased from 4,3775% to 14,8835% in beef floss added with gembus tempeh. Keywords : unripe jackfruit, beef floss, protein content

Detail Jurnal