Detail Karya Ilmiah
-
Alternatif Pengembangan Produk Olahan Berbasis Perikanan Tangkap Unggulan Di Kabupaten PamekasanPenulis : yoga floridaDosen Pembimbing I : ihsannudin, SP., MP.Dosen Pembimbing II :Andrie K. Sunyigono SP., MP. Ph.DAbstraksi
Perikanan merupakan potensi hasil laut yang paling banyak dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Kecamatan Tlanakan merupakan derah yang paling berpotensial terhadap perikanan tangkap di Kabupaten Pamekasan. Maka dari itu perlu adanya alternatif pengembangan produk olahan yang berbasis perikanan tangkap unggulan di Kabupaten Pamekasan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis perikanan yang unggul dan alternatif apa yang digunakan untuk pengembangan terhadap produk unggulan olahan hasil laut di Kabupaten Pamekasan. Analisis location quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui jenis perikanan berpotensi dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui alternatif pengembangan produk olahan ikan di Kecamatan Tlanakan. Hasil analisis LQ menunjukkan ikan kerapu, belanak dan lemuru adalah jenis ikan berpotensi di Kecamatan Tlanakan dengan nilai LQ masing masing 1.243, 1.130 dan 1.121. Ikan kerapu tidak bisa dikembangkan menjadi produk olahan karena tidak bernilai ekonomis. Berdasarkan analisis AHP, faktor ketersediaan bahan baku menjadi alternatif pengembangan produk olahan hasil laut dengan nilai 23,3%, dan prioritas selanjutnya yaitu faktor tingkat keuntungan, biaya produksi, modal, teknologi, kompetensi SDM, infrastruktur dan kebijakan pemerintah. Dari sisi lainnya pengembangan produk untuk jenis ikan belanak yaitu kerupuk (34,8%) dan ikan lemuru dikembangkan jadi produk petis (34,4%). Alternatif yang mungkin digunakan untuk mengembangkan produk kerupuk yaitu dengan memperbaiki infrastruktur jalan, memperluas pasokan listrik dan air. Kemudian alternatif untuk mengembangkan produk petis yaitu dengan, memperkuat ketersediaan bahan baku, meningkatkan fasilitas dan pengelolaan TPI, menjalin kerjasama dengan pemasok ikan. Kata Kunci: Potensi, Pengembangan, Location quotient dan Analytical Hierarchy Process
AbstractionFishery is the most potential yield of sea and can be used optimally. Tlanakan sub-district is the area with the most potential of fishery capture in Pamekasan district. Therefore, it needs existence of alternatif from developing of processing product which based on superior fishery capture in Pamekasan district. This study aims to know about the kind of superior fishery and what is the alternatif used to developing of the superior processing yield of the sea product in Pamekasan. Location Quotient Analysis is used to know about the kind of potential fishery and the process of Hierarchy analytical to know about a developing alternatif of the processing fish product in Tlanakan sub-district. The result of LQ analysis indicates that Kerapu, Belanak, and Lemuru are the kind of potential fish in Tlanakan sub-district by each LQ value: 1.243, 1.130, and 1.121. Kerapu cannot be developed become processing product because it has not an economic value. Based on AHP analysis, the availability factor of raw materials become a developing alternatif for processing yield of sea product by value 23,3% and the next priority is a factor of gain level, production budget, a fund, technology, SDM competency, infrastructure, and government policy. On the other side, a developing of Belanak product is a food snack or kerupuk (34,8%) while Lemuru fish is developed to become petis (34,4). The possible alternatif is used to develop food snack product by repairing the infrastructure of the road, enlarge the supplies of electricity and water. Then the alternatif to develop of petis product with strengthen of raw materials availability, enhance the facilities and TPI management, and working together with the fish supplier.. Keywords: Potential, Development, Location quotient and Analytical Hierarchy Process