Detail Karya Ilmiah
-
Hubungan Agensi Antara Nelayan dan Pemilik Kapal ( Studi Kasus Desa Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep )Penulis : Kholifatunnisa' IslamiDosen Pembimbing I : Dr. Ir. Slamet Subaru, M.SiDosen Pembimbing II :Slamet Widodo, SP., M.SiAbstraksi
ABSTRAK Masyarakat Indonesia yang berada di pesisir pantai sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan atau buruh nelayan. Namun profesi tersebut tidak bisa menghasilkan pendapatan yang cukup untuk kebutuhan dan kehidupan sehari-hari masyarakat nelayan atau buruh nelayan, hal ini disebabkan berbagai faktor antara lain adanya fenomea over fishing, cuaca, maupun masalah agensi antara nelayan (ABK) dengan pemilik kapal. Dalam penelitian ini penulis akan lebih memfokuskan pada masalah agensi terkait dengan sistem kontraktual antara nelayan dengan pemilik kapal dengan menggunakan rumusan masalah yaitu mengindentifikasi serta mendiskripsikan bentuk organisasi ekonomi masyarakat nelayan, mendiskripsikan bentuk kontraktual dalam sistem kerjasama agensi antara nelayan (ABK) dengan juragan pemilik kapal, dan mendiskripsikan masalah agensi yang muncul pada studi kasus dalam penelitian ini. Penelitian ini penulis lakukan di dusun pesisir Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi dan wawancara, dan literatur-literatur yang relevan, serta metode analisa data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan konflik keagenan. Berdasarkan analisa penulis dengan didasarkan berbagai teori dan metode penelitian diperoleh bahwa kelembagaan organisasi ekonomi awak buah kapal, pada penelitian ini telah terpenuhi, kontraktual yang terjadi antara pemilik kapal dan ABK yaitu sebelum pemilik menyerahkan perahunya kepada pandiga, pemilik memberikan sejumlah uang untuk para pandiga, dan masalah agensi yang muncul apabila adanya praktek Totopan. Kata Kunci : nelayan, pemilik kapal, kontraktual, agensi
AbstractionABSTRACT Indonesian people who live in coastal areas mostly work as fishermen or fishing laborers. However, the profession cannot provide enough income for necessities and everyday life of the fishing communities or fishing laborers, it is caused by several factors, such as the phenomenon of over fishing, the weather, and the agency problem between fishermen (ABK) and ship owners. In this study, the writer focuses on the agency problem associated with the contractual system between fishermen and ship owners by using research problems such as identify and describe the form of organization of fishing communities, describe the form of contractual in the agency cooperation system between the fishermen (ABK) and ship owners, and describe the agency problem that emerges in the case study of this study. This study is conducted at Pesisir village Prenduen Pragaan Sub district Sumenep Regency. Method of collecting data uses observation and interview techniques, and relevant literatures. Method of analyzing data uses qualitative descriptive analysis and agency conflict. According to the writer’s analysis based on the various theories and methods, it is found that the institutional economic organization of the fishermen in this study has been fulfilled, the contractual between fishermen and ship owners happens before the ship owners handed over the boat to pandiga, the ship owners give some money to the pandiga, and the agency problem emerges when there is a Totopan practice. Keywords: fishermen, ship owners, contractual, agency ,