ABSTRAK Pamekasan merupakan salah satu Kabupaten yang memproduksi rumput laut sampai saat ini. Pamekasan memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing dan mengetahui faktor-faktor penentu daya saing rumput laut di Kabupaten Pamekasan. Metode analisis penelitian ini menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM) untuk mengukur daya saing rumput laut, sedangkan faktor penentu daya saing diukur dengan analisis Porter’s Diamond Theory. Hasil penelitian diketahui memiliki daya saing yaitu dilihat dari nilai DRCR sebesar 0,36 yang berarti bahwa memiliki keunggulan komparatif dan PCR sebesar 0,58 yang berarti memiliki keunggulan kompetitif. Hasil analisis Porter’s Diamond Theory dapat diketahui kondisi faktor berupa sumberdaya ilmu pengetahuan dan teknologi masih menggunakan teknologi yang tradisional, sedangkan faktor permintaan sudah memenuhi standar mutu produk, industri terkait dan pendukung masih belum terpenuhi karena tidak adanya penyedia bibit dan hasil olahan rumput laut. Selanjutnya peran pemerintah sudah dilakukan di Kabupaten Pamekasan dengan pengadaan sarana dan prasarana, pembinaan dan penyuluhan, serta Kabupaten Pamekasan masih memiliki peluang dengan mengekspor rumput laut. Strategi yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan teknologi seperti pembuatan blog untuk pemasaran dan informasi mengenai rumput laut serta melakukan inovasi hasil olahan rumput laut dan mengadakan pola kemitraan penyedia bibit dengan daerah lain. Kata Kunci: Rumput Laut, Daya Saing, Faktor Penentu Daya Saing.

ABSTRACT Pamekasan regency is one that produces seaweed until today. Pamekasan has great potential for the development of seaweed cultivation. This study aimed to analyze the competitiveness of seaweed, and knowing the determinants of competitiveness grass and strategy for improving the competitiveness of seaweed in Pamekasan. This research analysis method using the Policy Analysis Matrix (PAM) to measure the competitiveness of seaweed, while the determinants of competitiveness measured by analysis of Porter's Diamond Theory and strategies to increase competitiveness is measured by the SWOT analysis. The results showed that seaweed farming competitiveness is seen from DRCR 0,36 can be said that the has a comparative advantage and PCR 0,58 It can be said that the seaweed Pamekasan have a competitive advantage. The results of the analysis of Porter’s Diamond Theory can be known the condition of knowledge and technology resource which still use traditional technology, while request factor has fulfield yet because there is no seed supplier and result of seaweed product. Farthemore, the role of government has been done in Pamekasan Regency by suppliying facilities, training elucidation, and Pamekasan Regency still have opportunity by exporting seaweed. The strategy which has been conducted is by making benefit of technology, like creating blog for marketing and information, concern seaweed doing innovation toward the fickle of seaweed and organize relationship system of seed supplier with other areas. Keywords: Seaweed, Competitiveness, Determinants of Competitiveness.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal