Detail Karya Ilmiah

  • DAYA SAING DAN EVALUASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOMODITAS SUSU SAPI PERAH DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN
    Penulis : Sutrisno
    Dosen Pembimbing I : Andrie Kisroh Sunyigono, SP., MP. Ph.D
    Dosen Pembimbing II :Dr. Teti Sugiarti, SP., M.Si
    Abstraksi

    Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengukur daya saing (keunggulan kompetitif dan komparatif) usaha ternak susu sapi perah, dan (2) evaluasi kebijakan pemerintah terhadap. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan pertama, bahwa usaha ternak susu sapi perah tidak memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, Kedua kebijakan pemerintah terhadap input menguntungkan bagi produsen input dengan nilai koefisien proteksi input nominal (NPCI) 1,02 % akibat dari dihapusnya kebijakan subsidi obat-obatan dan pakan ternak, kebijakan pemerintah terhadap output melindungi dengan nilai koefisien proteksi output nominal (NPCO) 1,08% karena harga susu lokal lebih mahal dibandingkan dengan susu impor, sedangkan kebijakan pemerintah secara komperhensif menunjukkan perlindungan terhadap peternak dibuktikan dengan nilai transfer bersih sebesar Rp 794.050. Sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing komoditas susu sapi perah perlunya peningkatan tarif impor dari 5% menjadi 15%, Kata Kunci : Daya Saing, Usaha Sapi Perah, PAM dan Kebijakan Pemerintah

    Abstraction

    The purpose of this study were (1) a measure of competitiveness (competitive and comparative advantage) cow milk dairy cattle business, and (2) the evaluation of government policies towards. The analytical method used to answer this research is the Policy Analysis Matrix (PAM). The results show, first, that the business of livestock dairy cattle do not have competitive and comparative advantage, Both government policy profitable for producers to input input input nominal protection coefficient (NPCI) 1.02% as a result of the abolition of subsidies medicines and feed livestock, government policies to protect the output with output nominal protection coefficient (NPCO) 1.08% due to the price of local milk is more expensive compared to imported milk, whereas government policies comprehensively demonstrate protection against breeders evidenced by the net transfer value of Rp 794 050. In an effort to improve the competitiveness of commodity dairy cattle need to increase import tariffs of 5% to 15%, Keywords: Competitiveness, Dairy Cattle Enterprises, PAM and Government Policy.

Detail Jurnal