Detail Karya Ilmiah

  • EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN TEMBAKAU (Nicotina tabacum. L) DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
    Penulis : SUBLI THAYYIB
    Dosen Pembimbing I : Ir. SUHARTONO, M.P
    Dosen Pembimbing II :Dr. Ir. H. Ahmad Arsyad Munir, MS
    Abstraksi

    ABSTRAK Kabupaten Pamekasan merupakan daerah yang ada di Pulau Madura termasuk kategori penghasil tembakau (Nicotina tabacum,L) kelas dunia di Indonesia. Produksi tembakau di kabupaten Pamekasan pada tahun 2013 mencapai 3.641,7 ton dengan produktivitas mencapai 5.754 Kg/hektar. Daerah yang potensial umumnya ada dibagian utara Pamekasan, kondisi lahannya umumnya tidak dekat dengan tambak garam atau sawah irigasi yang kandungan khlornya tinggi (Suharto, 2015). Kecamatan Waru, Pakong, Kadur, Pegantenan dan Palengaan yang berpotensi sebagai sentra tanaman tembakau gunung. Evaluasi kesesuaian lahan merupakan alternatif untuk mengetahui potensi tingkat kesesuaian lahan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Hasil evaluasi lahan dinyatakan dengan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan yang bertujuan mengidentifikasi areal lahan yang sesuai untuk pengembangan tanaman tembakau. Penelitian ini menggunakan data sekunder serta melakukan pengumpulan data tracking titik sebaran tembakau sebanyak 25 titik desa dan setiap kecamatan terdapat 5 titik desa. Tracking dilakukan secara purposif pada lahan yang masih ada tanaman tembakau meskipun tidak seutuhnya, sedangkan metode penelitiannya menggunakan Matching. Bahan yang digunakan adalah peta rupa bumi Indonesia (RBI), peta jenis tanah, data curah hujan dengan alat analisis ArcGIS 9.3, ArcView 3.3, Microsoft Excel, Microsoft Word dan global positioning system (GPS). Evaluasi kesesuaian lahan ini dilakukan dengan membandingkan kualitas lahan dengan syarat tumbuh dari tanaman tembakau, sehingga dapat diperoleh nilai peta kesesuaian lahan tanaman tembaku. Kesesuaian lahan aktual di lima Kecamatan (Waru, Pakong, Kadur, Pegantenan dan Palengaan) kabupaten Pamekasan terbagi menjadi 4 Kelas, yaitu Kelas S1 (23.301,84 Ha), Kelas S2 (7.935,11 Ha), Kelas S3 (166,48 Ha) dan Kelas N (0.04 Ha). Ketersediaan air (curah hujan) media perakaran (rc) berupa tekstur, temperatur (tc) berupa suhu, bahaya erosi (%) berupa lereng dan retensi hara (nr) berupa kapasitas tukar katiaon (KTK), C-Organik, pH H2O dan kejenuhan basa merupakan faktor pembatas kesesuian lahan tanaman tembakau. Kesesuaian lahan aktual dapat berubah menjadi kesesuian potensial setelah keadaan lahan yang akan dicapai dilakukan usaha-usaha perbaikan (improvement). Usaha-usaha perbaikan yang dapat dilakukan serta dijangkau oleh petani yaitu retensi hara yang berupa kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, pH H2O dan C- Organik. Kata kunci: Nicotiana tabacum L, Evaluasi Kesesuaian Lahan, SIG.

    Abstraction

    ABSTRACT Pamekasan district is an area in Madura insland which produce world class tobacco category (Nicotina tabacum, L) in Indonesia. Production of tobacco in Pamekasan at 2013 reached 3641.7 tons with productivity reaches 5754 Kg / hectare. Generally there is a potential area in the north Pamekasan, land conditions are generally not close to the salt ponds or irrigated fields that contain high khlornya (Suharto, 2015). Subdistrict of Waru, Pakong, Kadur, Pegantenan and Palengaan which potential as a center for plant of mountain tobacco. Evaluation land suitability is an alternative to determine the potential level of suitability of land that can be done by using a geographic information system (GIS). The results of land evaluation declared by capability and suitability of land aimed to identifying areas of land suitable for the development of tobacco plants. This study using secondary data and make a data collection of tracking point distribution as much as 25 points in village and every district there are five points. Tracking done by purposively on land that still exist tobacco plants although not completely, while other research methods using Matching. Tool used are maps the Earth Indonesia (RBI), soil types maps, rainfall data with analysis tool, ArcGIS 9.3, ArcView 3.3, Microsoft Excel, Microsoft Word and global positioning system (GPS). Evaluation land suitability was done by comparing land quality on the condition that grew from tobacco plants, untill obtain the value of suitability. Suitability of the actual land in five sub-district (Waru, Pakong, Kadur, Pegantenan and Palengaan) Pamekasan divided into four classes, there are Class S1 (23301.84 ha), Class S2 (7935.11 ha), Class S3 (166.48 Ha ) and Class N (0.04 Ha). Availability of water (rainfall) rooting medium (rc) in the form of texture, temperature (tc), erosion (%) of slopes and nutrient retention (nr) in the form of exchange capacity katiaon (CEC), C-organic, pH H2O and saturation base is a limiting factor suitability tobacco crop land. Suitability of the actual land can be turned into a sustaibility of the potential land after land condition be accomplished efforts will be made improvement (improvement). Remedial efforts to do as well as to reach by farmers, namely the retention of nutrients in the form of cation exchange capacity, base saturation, pH H2O and C- Organic. Key words: Nicotiana tabacum L, Land Suitability Evaluation, SIG.

Detail Jurnal