Detail Karya Ilmiah

  • penampilan karakter agronomis galur unggul kacang bambara (Vigna suterranea. L. Verdc ) Di madura
    Penulis : JAMALUDDIN
    Dosen Pembimbing I : Dr.H.Kaswan badami,M.Si.
    Dosen Pembimbing II :Dr.Agr. Ekosetiawan.S.P.,M.Si
    Abstraksi

    Kacang Bambara yaitu tanaman legume yang berasal dari Afrika dan mulai dibudidayakan di Madura. Kacang bambara mampu menghasilkan biji kering 0.77 ton per hektar tanpa pemupukan sedangkan pada kondisi lingkungan tumbuh optimum mampu menghasilkan 4 ton per hektar biji kering. Permasalahan utama pengembangan kacang bambara di Madura maupun daerah lain di Indonesia adalah penggunaan benih yang tidak seragam, berumur panjang (4-5 bulan) serta masih rendahnya produksi per hektar. Penelitian ini bertujuan untuk penampilan karakter agronomis (pertumbuhan dan produksi) 6 galur unggul kacang bambara di Madura, mengetahui nilai heritabilitas galur kacang bambara, mendapatkan galur kacang bambara yang sesuai untuk dikembangkan di Madura. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Agroteknologi Universitas Trunojoyo Madura Bangkalan dengan ketinggian tempat ± 5 m dpl dilaksanakan pada bulan September sampai bulan November 2016. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Terdapat penampilan fenotip dari enam galur kacang bambara yang telah diuji, yaitu pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, jumlah polong, lebar polong, panjang polong, umur panen, produksi tanaman (kg/ha). Sedangkan pada parameter jumlah daun berbeda nyata. Nilai heritabilitas dalam arti luas parameter jumlah daun dan umur panen mempunyai nilai heritabilitas tinggi. dan parameter lebar daun, lebar polong, panjang polong memiliki nilai heritabilitas sedang. Sedangkan parameter tinggi tanaman, jumlah polong, produksi tanamanan (kg/ha) memiliki nilai heritabilitas rendah. Kata Kunci : Galur, kacang bambara (Vigna subterranea L. Verdc), Heritabilitas.

    Abstraction

    Bambara nut which legume crops from Africa and began to be cultivated in Madurese. Bambara nut capable of producing dry beans 0.77 tonnes per hectare without fertilizer while the optimum growing environment capable of producing 4 tonnes per hectare of dry beans. The main problem Bambara nut development in Madurese and other areas in Indonesia is the use of seeds that are not uniform, long-lived (4-5 months) and a low yield per hectare. This study aims to look agronomic characters (growth and production) 6 superior strains of Bambara nut in Madurese, knowing the value of heritability strain Bambara beans, Bambara beans obtain the appropriate strains to be developed in Madurese. This research was conducted at the University Agroteknologi garden Trunojoyo Bangkalan Madurese with altitude of ± 5 m asl carried out from September to November 2016. The design used in this study was a randomized block design (RBD) with three replications. There is the appearance of the phenotype of the six strains Bambara beans that have been tested, namely the parameters plant height, leaf number, leaf width, number of pods, pod width, pod length, harvesting, crop production (kg / ha). While the number of leaves significantly different parameters. Heritability in the broad sense parameters of the number of leaves and harvest age has high heritability values. and parameters of leaf width, the width of pods, pod length has a moderate heritability. While the parameters plant height, number of pods, horticultural production (kg / ha) have a low heritability. Keywords: Strain, Bambara beans (Vigna subterranea L. Verdc), heritability

Detail Jurnal