Detail Karya Ilmiah
-
HUBUNGAN KANDUNGAN SENYAWA KURKUMIN TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN JUMLAH DAUN DI TIGA KECAMATAN KABUPATEN BANGKALANPenulis : nafianDosen Pembimbing I : Dr. Ir. Ahmad Arsyad Munir, M. S.Dosen Pembimbing II :Dr. Achmad Amzeri, S. P., M. P.Abstraksi
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu bahan baku obat tradisional yang banyak tersebar di Indonesia dan telah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Rimpang temulawak digunakan dalam pembuatan jamu secara tradisional di Indonesia karena temulawak dipercaya mempunyai manfaat yang sangat besar antara lain meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, antioksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba.Rimpang ini terdiri dari tiga fraksi yaitu fraksi pati, kurkuminoid, dan minyak atsiri. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui perbedaan kandungan senyawa kurkumin pada rimpang tanaman temulawak di tiga kecamatan yaitu Geger, Bangkalan dan Galis yang terdapat di Kabupaten Bangkalan. Metode yang digunakan yaitu analisis Regresi dan Korelasi untuk mencari hubungan kandungan Kurkumin dan variabel penelitian di Tiga Kecamatan. Intensitas Cahaya memiliki hubungan paling erat terhadap kandungan kurkumin di Kecamatan Bangkalan dan memiliki bentuk linear. Kandungan Kurkumin tertinggi di peroleh pada Kecamatan Geger dengan nilai rata-rata 1,17% dibandingkan pada Kecamatan Galis dan Bangkalan dan Kandungan Kurkumin terendah di peroleh pada kecamatan Galis dengan nilai rata-rata 0,97% dibandingkan pada Kecamatan Geger dan Bangkalan. Kata kunci: Kabupaten Bangkalan, Tanaman Temulawak , Kurkumin
Abstraction