Detail Karya Ilmiah
-
PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 - 2017Penulis : M. Nur WahyudiDosen Pembimbing I : Dr. Kurniyati Indahsari, S.Si.,M.Si.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antar sektor pertanian terhadap perekonomian di Provinsi Jawa Timur untuk mengetahui kabupaten/kota yang memiliki sektor basis pada sektor pertanian di Provinsi Jawa Timur. Analisis yang digunakan adalah analisis input-output untuk melihat keterkaitan antar sektor mengunakan data tabel input-output Provinsi Jawa Timur tahun 2015 klasifikasi 110 sektor. Statsis Location Qoutient (SLQ) dan Dinamic Loction Qoutient (DLQ) untuk melihat sektor basis di kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Timur menggunakan data PDRB per Kabupaten/Kota Jawa Timur tahun 2013-2017. Hasil penelitian Keterkaitan menunjukkan bahwa subsektor pertanian yang memiliki pengaruh keterkaitan ke depan yang tinggi atau diatas rata-rata dari 110 sektor bagi sektor lain yaitu Padi (2,9745), Tanaman Pangan Lainnya (2,6883), Kelapa (2,0660), Jasa Pertanian dan Perburuan (1,7430), Ayam (1,6463). Sedangkan subsektor pertanian memiliki pengaruh ketekaitan ke belakang tinggi atau diatas rata-rata dari 110 sektor bagi sektor lain yaitu sektor Tanaman Pangan Lainnya (3,8729). Sedangkan subsector prtanian yang tidak memiliki pengaruh keterkaitan ke depan maupun ke belakang yang tinggi atau diatas rata-rata dari 110 sektor bagi sektor lain yaitu sektor; Jagung, Kedelai, Tanaman Holtikutura Semusim, Tembakau, Perkebunan Semusim Lainnya, Tanaman Holtikultura Tahunan, Tanaman Holtikultura Lainnya, Kopi, Teh, Kakao, Karet, Perkebunan Lainnya, Sapi, Kerbau, Domba dan Kambing, Unggas Lainnya, Susu Segar, Telur, Ternak Lainnya, Kayu Jati, Kayu Rimba, Hasil Hutan Lainnya, dan Ikan Laut dan Hasil Perikanan Laut.Kemudian kabupaten/kota yang memiliki sektor pertanian sebagai basis adalah Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuangi, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Magetan, Tuban, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Kata Kunci : Input-output, Keterkaitan ke belakang dan ke depan, SLQ, DLQ, sektor pertanian.
AbstractionThis research aims to analyze the role of the agricultural sector in the economy in East Java Province and to know districts / cities that have a basis sector in the agricultural sector in East Java Province. The used analysis method is input-output analysis to see the relationship between sectors using the input-output table data of East Java Province in 2015 in the 110 sector classification SLQ and DLQ to see the basis sector in regencies or cities in East Java Province using GRDP data per Regency / City of East Java in 2013-2017. The results of the related study show that the sector with significant influence on the future linkages or above the average of 110 sectors for other sectors are rice (2.9745), other crops (2.6883), coconut (2.0660), Agriculture and Hunting services (1.7430), Chickens (1.6463). While the agricultural sub-sector has a high backward linkage impact or above the average of 110 sectors for other sectors, like crops sector (3.8729). While the agricultural sub-sector has not high backward and forward linkage impact or under the average of 110 sectors for other sectors are Corn, Soybeans, Seasonal Holtikutura Plants, Tobacco, Other Annual Plantations, Annual Horticulture Plants, Other Horticulture Plants, Coffee, Tea, Cocoa, Rubber, Other Plantation, Cattle, Buffalo, Sheep and Goats, Other Poultry, Fresh Milk, Eggs, Other Livestock, Teak Wood, Jungle Wood, Other Forest Products, and Marine Fish and Marine Fisheries.Then districts/cities that have stale agricultural sectors are the Regency of Pacitan, Trenggalek, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuangi, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Magetan, Tuban, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep. Keywords: Input-output, backward and forward linkages, SLQ, DLQ agricultural sector