Detail Karya Ilmiah
-
ANALISA PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR PENGANGKUTAN DAN PENERIMAAN KAYU (STUDI KASUS PADA PERUM PERHUTANI UNIT II-KPH BONDOWOSO)Penulis : GANI HARIANI TRISNAWATIDosen Pembimbing I : Citra Nurhayati, S.E., MA., Ak., CA.Dosen Pembimbing II :Adi Darmawan Ervanto, S.E., MA., Ak., CA.Abstraksi
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa sistem pengendalian intern terhadap prosedur pengangkutan dan penerimaan kayu pada Perhutani KPH Bondowoso. KPH Bondowoso selain menjaga kelestarian hutan juga merupakan perusahaan dagang yang memperjualkan kayu sebagai barang dagangannya. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara pada kantor KPH Bondowoso dengan kepala resort pemangkuan hutan, mandor tebang, mandor penerimaan, penguji TK I, bagian penerimaan sebagai informan peneliti. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini adalah adanya Integritas dan nilai etika, yang dijalankan KPH Bondowoso berjalan kurang baik karena pegawai kurang menerapkan aturan-aturan yang telah dibuat. Struktur organisasi yang dirancang oleh KPH Bondowoso masih ada penggabungan tugas antara bagian gudang dan bagian penerimaan yang tidak dipisah ini mengakibatkan perusahaan tidak mengetahui akan terjadi kecurangan yang dikarenakan tidak ada tindakan saling kontrol antara dua bagian tersebut. Penilaian resiko yang dilakukan oleh manajemen agar persediaan kayu yang sudah ditebang tetapi masih berada di hutan belum menunjukkan penanganan resiko yang baik, kayu yang sudah di tebang dan masih belum terangkut ke TPK masih berada di hutan tidak ada pengamanan khusus. Pihak KPH Bondowoso mempercayakan pengamanan hanya kepada warga sekitar. penerimaan kayu belum ada otorisasi yang mengakibatkan pengendalian atas penerimaan kayu kurang memadai. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, kurang efektif, karena tidak adanya CCTV yang dapat membantu dari sisi keamanan. Tidak adanya flowchart alur pengangkutan dan penerimaan kayu yang menyebabkan kurangnya teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis.
AbstractionThe purpose of this research is to analyze the internal control system, regarding the procedure of transportation and admission of timber at the state forest company Indonesia KPH Bondowoso. The state forest company KPH Bondowoso which preserves the forest is also a trading company that sells timber as wares. The method of data collection which comes from observation, includes interviews at KPH offices with forestry resort chiefs, longging foreman, foreman of acceptance, TK 1 examiner, and admissions department as the data collection were analyzed by a descriptive qualitative method. The result of this analysis from the research has caused a discussion on the integrity and ethics value of the employees of the company. The work of KPH Bondowoso has been inefficient because the employees do not apply the rules that have been made. In regards to the organizational structure designed by KPH Bondowoso it is flawed because the merging task between the warehouse and the admission is not separate, which is resulting in the company not knowing if there is any deceitfulness considering there is no action of mutual control between two parts. Risk assessment which is carried out by management in order to suppy timber that have been felled which are sill in the forest, is not showing good handling yet, the timber that is already on the suppy logs but are sill in the forest are at risk because there is no special security. The KPH Bondowoso only entrusted the security to the local people. Wood receipts have not yet been authorized resulting in the inadequate tracing of the timber. Physical control over asset records, and effectiveness in the absence of CCTV that can help from the security side. The absence of flowcharts for the transports and acceptance flow of timber leads to the lack of analytical techniques used to explain the information systems aspects clearly, precisely, and logically.