Detail Karya Ilmiah
-
Penggabungan Gugatan Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum dalam Praktek Peradilan Saat IniPenulis : Mamluatul MaghfirohDosen Pembimbing I : Dr. Moh. Amir Hamzah, SH., MH.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Gugatan di Indonesia dibagi menjadi 2 (dua) yaitu gugatan ingkar janji (wanprestasi) dan gugatan perbuatan melawan hukum (onrechmatigedaad). Wanprestasi dan perbuatan melawan hukum merupakan dua perbuatan hukum yang berbeda, keduanya harus diselesaikan secara terpisah. Dalam praktek peradilan saat ini banyak ditemukan kumulasi gugatan atau penggabungan gugatan antara dalil wanprestasi dan perbuatan melawan hukum. Penggabungan gugatan juga dilakukan oleh penggugat pada gugatannya dalam putusan perkara perdata nomor : 11/Pdt.G/2013/PN.Klk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertimbangan hakim dalam putusan perkara perdata nomor :11/Pdt.G/2013/PN.Klk, serta implikasi hukum terhadap gugatan yang menggabungkan dalil wanprestasi dan perbuatan melawan hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normativ, dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertimbangan Majelis Hakim dalam putusan perkara perdata nomor : 11/Pdt.G/2013/PN.Klk adalah keliru, gugatan penggugat adalah kabur (obscuur libel), dan oleh karenanya gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard). Kemudian implikasi hukum atas gugatan yang menggabungkan dalil wanprestasi dan perbuatan melawan hukum adalah bertentangan dengan prinsip hukum acara sederhana, cepat dan biaya ringan, serta termasuk ke dalam kategori gugatn kabur sehingga gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard). Kata Kunci :Wanprestasi, Perbuatan Melawan Hukum, Kumulasi Gugatan, Iimplikasi Hukum
AbstractionABSTRACT The lawsuit in Indonesia is devided into two forms, the broken promise lawsuit (wanprestasi) and unlawful acts lawsuit (onrechmatigedaad). Wanprestasi and unlawful acts are different law acts, both of them must be finishied separately. In the current judicial practice have been found so much lawsuit cumulation or merger lawsuit between the broken promise lawsuit and unlawful acts lawsuit. The merger lawsuit also did by the plaintiff in his lawsuit on the civil case verdict number : 11/Pdt.G/2013/PN.Klk. The goal of this research is to analysis the law considerations of judge on the civil case verdict number : 11/Pdt.G/2013/PN.Klk and the law implication of the merger lawsuit between the broken promise lawsuit and unlawful acts lawsuit. The research method in this thesis is normative juridical with statute approach. The result of this research is shown that the law considerations of judge on the civil case verdict number : 11/Pdt.G/2013/PN.Klk is not correct, the plaintiff lawsuit is not clear (obscuur libel), and because of it the lawsuit must be not acceptable (niet ontvankelijke verklaard). The law implication of the merger lawsuit between the broken promise and unlawful acts is contradict with the procedural law principle of simple, fast, and low cost. It also include into unclear lawsuit form (obscuur libel), and the lawsuit must be not acceptable (niet ontvankelijke verklaard). Keywords : Wanprestasi, Unlawful Acts, Lawsuit Cumulation, law Implication