Detail Karya Ilmiah
-
KEDUDUKAN VISUM ET REPERTUM DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PEMBUNUHAN BERENCANA (Analisis Kasus Putusan Nomor 170/PID.B/2015/PN.Bangkalan)Penulis : Sela ZerlinaDosen Pembimbing I : Dr. Syamsul Fatoni, S.H., M.HDosen Pembimbing II :Abstraksi
Putusan hakim dalam perkara pidana pada hakikatnya bertujuan untuk mencari kebenaran materiil. Berbagai usaha yang dilakukan penegak hukum dalam memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk mengungkap suatu perkara baik pada tahap pemeriksaan pendahuluan seperti penyidikan, penuntutan maupun pada tahap persidangan. Kasus-kasus tindak pidana seperti pembunuhan berencana merupakan contoh kasus dimana penjahat memiliki banyak cara (modus operandi), maka bantuan tenaga ahli seperti dokter ahli forensik atau dokter ahli lainnya sangat dibutuhkan untuk memberikan keterangan medis tentang kondisi korban kejahatan. Keterangan medis yang dimaksudkan tersebut dituangkan secara tertulis dalam bentuk surat hasil pemeriksaan medis yang kemudian disebut dengan Visum Et Repertum. Pembuktian yang dianut KUHAP menganut teori tentang pembuktian menurut undang-undang secara negatif (Negatief Wettelijk Stelsel) merupakan teori tentang antara sistem pembuktian menurut undang-undang secara positif dengan sistem pembuktian menurut keyakinan atau conviction-in time. Untuk menyatakan salah atau tidaknya seorang terdakwa tidak cukup berdasarkan keyakinan hakim saja atau semata-mata didasarkan atas keterbuktian menurut undang-undang. Seorang terdakwa baru dapat dinyatakan bersalah apabila kesalahan yang didakwakan kepadanya dapat dibuktikan dengan cara dan dengan alat-alat bukti yang sah menurut undang-undang. Dengan menggunakan Metode Penelitian Normatif, Pendekatan Undang-undang (Statute Approach) dan menggunakan bahan hukum Primer dan Sekunder serta analisis bahan hukum Deduktif maka Kedudukan Visum Et Repertum dalam pembuktian perkara pembunuhan berencana memiliki peranan penting sebagai barang bukti dalam perkara pembunuhan berencana karena Visum Et Repertum merupakan keterangan yang diberikan oleh ahli mengenai apa yang dilihat, diperiksa terhadap korban tindak pidana pembunuhan berencana. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Visum Et Repertum hanya termasuk satu diantara lima alat bukti yang sah yang diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP, yaitu sebagai alat bukti surat , akan tetapi Visum Et Repertum apabila dikaitkan dengan pasal 1 dari Stb. 1937 No. 350 dapat disebut dengan keterangan ahli yang juga merupakan alat bukti yang sah menurut Pasal 184 KUHAP. Sehingga, Visum Et Repertum dalam pembuktian perkara pidana penting untuk memperkuat keyakinan hakim, maka sebaiknya Visum Et Repertum itu tetap harus ada, khususnya tindak pidana yang objeknya adalah tubuh manusia. Kata Kunci: Kedudukan Visum Et Repertum, Pembuktian, Pembunuhan berencana
AbstractionThe judge's ruling in a criminal case in essence is to find the truth material, a variety of law enforcers efforts in obtaining the evidence needed to solve a problem both at the stage of a preliminary examination as the investigation, prosecution, or at the stage of court. cases of criminal acts such as premeditated murder, is a case in which criminals have many different ways (modus operandi), then the help of the expert such as forensic expert physician or other physician is required to give medical description about the condition of victims of crime. The medical certificate for the purpose were put in writing in the form of a letter of medical examination results were then called with Visum Et Repertum. The verification which is applied by KUHAP follows a theory about the verification based on statute negatively (Negatief Wettelijk Stelsel) that is a theory between the verification based on statute positively and the verification system based on conviction or(convinction-in time). To assert the accused is culpable or not, it is not enough based on the conviction of the judge or only based on the statute evidence. The accused could be asserted if the fault could be proven by the legal ways and evidence based on statute. By using normative research design, statute approach, Primary and Secondary law material,and also deductive material, the position of Visum Et Repertum in premeditated murder case has an important role as an evidence because Visum Et Repertum is an information which is given by the expert about what is seen, investigated toward the victims of premeditated murder criminal act. Based on the result of the research, it can be concluded that Visum Et Repertum is one of five legal evidence which is set in article 184 verse (1) KUHAP, that is as letter evidence, but if Visum Et Repertum is associated with article 1 from Stb. 1937 No. 350 could be the information of the expert which is also legal evidence according to article 184 KUHP. So, Visum Et Repertum in proving criminal act is important to strengthen the judge’s conviction, it will be better if Visum Et Repertum must be applied, especially in criminal act whose object is human body. Keywords: Position of Visum Et Repertum, The Evidence, Premeditated Murder
Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal