Detail Karya Ilmiah

  • STABILITAS EMOSIONAL ISTRI YANG DIPOLIGAMI (Studi Deskriptif di Desa Jaddih Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)
    Penulis : RISKA OKTAVIA
    Dosen Pembimbing I : NUR AZIZ AFANDI, S.PSI, M.SI
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Abstrak Fenomena poligami saat ini menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat kita salah satunya di Desa Jaddih. Poligami adalah suami yang memiliki istri lebih dari satu. Seorang istri yang dipoligami mengalami emosi-emosi tertentu. Emosi tersebut sering muncul ketika para istri tersebut berhadapan dengan suami mereka yang menikah lagi. Kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi didalam dirinya terhadap rangsangan dari luar disebut dengan stabilitas emosional. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana stabilitas emosional istri yang dipoligami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pemilihan sampel secara purposive sampling dan mendapatkan 3 subyek primer. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Analisis yang digunakan yaitu model Miles dan Huberman. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sebagai istri yang dipoligami mereka merasakan berbagai macam emosi seperti, kecewa, marah, cemburu, sedih, dan sakit hati. Berdasarkan tiga kriteria stabilitas emosi yang baik yakni emosi secara sosial yang dapat diterima dilingkungan sosial, di aspek ini istri yang dipoligami tidak menunjukkan emosinya didepan tetangganya namun menunjukkan emsoinya didepan suaminya. Aspek kedua yakni emosi dalam pemahaman diri, pada aspek ini istri yang dipoligami memahami diri mereka yang tidak dapat mengontrol emosinya. Dan aspek ketiga yakni emosi dalam penggunaan kecerdasan mental, pada aspek ini istri yang dipoligami mengungkapkan emosinya dengan berbagai tindakan seperti mengomel, bersikap acuh, menangis, sampai membanting barang. Dapat disimpulkan bahwasannya istri yang dipoligami tidak memenuhi tiga kriteria stabilitas emosional yang baik. Kata kunci: Stabilitas Emosional, Istri, Poligami Daftar Pustaka 32 (1983-2014)

    Abstraction

    Abstract Nowdays, polygamy phenomon becomes a hot topic in society, one of them madura. Polygamy means a male who has more than one wife. A wife suffered from polygamy experiences a certain emotions. Those emotions often occur when the wife face a condition of her husbandis going to get married again. An ability of someone to control emotion inside his or herself from the external stimulan is called emotional stability. The purpose of the study is to determine the emotional stability of a wife that suffered from polygamy. The study applies descriptive qualitative approach. Purposive sampling is used for selecting sampel, and it obtains 3 primary subject. Data collecting method applied are semi-structured interview. The analysis applies the Miles and Huberman. The result of study shows that a wife suffered from polygamy they feel various emotions such as disappointment, anger, jealousy, sadness, and heartache. Based on three criteria of good emotional stability; accepted by society, in this aspect a wife suffered from polygamy is not shown emotions in front the neighbors but shown emotions front of her husband. The second aspect is emotions in self understanding, in this aspect a wife suffered from polygamy understand themselves who can not control his emotions. And the third aspect is emotions of using mental intelligance, in this aspect a wife suffered from polygamy express his emotions with actions such as nagging, indifferent, cry, until slamming goods. It can be concluded that a wife suffered from polygamy does not meet the three criteria of good emotional stability. Keywords : emotional stability, wife, polygamy Bibliography 32 (1983-2014)

Detail Jurnal