Detail Karya Ilmiah

  • Kemandirian Wanita Madura pada Tradisi Taneyan Lanjhang (Studi Deskriptif di Desa Madulang, Kec. Omben Kab. Sampang)
    Penulis : Dyah Ika Kusumawati
    Dosen Pembimbing I : Nur Aziz Afandi, S.Psi, M.Si
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Dyah Ika Kusumawati, Program Studi Psikologi. Kemandirian Wanita Madura pada Tradisi Taneyan Lanjhang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian wanita Madura pada tradisi Taneyan Lanjhang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif, pemilihan sampel secara purposive sampling dan mendapatkan 3 subjek primer dan 3 subjek skunder. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis yang digunakan yaitu analisis tematik. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa wanita Madura madura dapat mandiri dengan caranya masing-masing. Dari segi emosi dapat mengontrol emosinya dan tidak bergantung pada orang tuanya. Dari segi ekonomi, mereka memiliki kemampuan mengatur ekonomi serta tidak bergantung secara ekonomi pada orang tua. Dalam segi intelektual, wanita tersebut mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Serta dalam segi sosial, mereka mampu berinteraksi dengan orang lain dan tidak menunggu atau bergantung dengan orang lain. Dari semua aspek yang dikemukakan oleh Robert Havighurst (dalam Fatimah 2006) terdapat empat aspek untuk menemukan bentuk kemandirian wanita Madura pada tradisi Taneyan Lanjhang. Kata Kunci : Kemandirian, wanita Madura, Taneyan Lanjhang Daftar Pustaka : 19 (2002-2013)

    Abstraction

    Dyah Ika Kusumawati, Department of Psychology. Madurese Women Independence in the tradition of Taneyan Lanjhang. This study aims to determine the independence of Madurese women in the tradition of Taneyan Lanjhang. This study uses qualitative methods in descriptive form, the sample selection using purposive sampling and achieved 3 primary subjects and 3 secondary subjects. Methods of data collection that is used in this study are interviews and observation. The analysis is thematic analysis. The result of this study is found that Madurese women can be independent with their own way. Emotionally, Madurese women are able to control their emotions and not rely on their parents. Economically, they have the ability to regulatethe economy and do not economically dependent on their parents. In terms of intellectual, they are able to resolve the various problems encountered. As well as in social terms, they are able to interact with others and do not wait or depend on others. Of all the aspects which is proposed by Robert Havighurst (in Fatima 2006), there are four aspects representing Madura women in the tradition of Taneyan Lanjhang that have independence. Keywords : Independence, Madurese women, Taneyan Lanjhang Reference : 19 (2002-2013)

Detail Jurnal