Detail Karya Ilmiah

  • IRRATIONAL BELIEF PADA TRADISI TORON TANA DI DESA PRAGAAN DAYA, KECAMATAN PRAGAAN, KABUPATEN SUMENEP
    Penulis : HENI RODIANI
    Dosen Pembimbing I : Dr. Netty Herawati, Psikolog
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Irrational Belief pada tradisi Toron Tana di Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep . Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif pada tiga subjek (MH, SN dan RH). Pengambilan subjek dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data adalah wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data mengunakan model Miles dan Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang mulai menginjakkan kakinya ketanah pada umur 8 bulan diharuskan melakukan tradisi toron tana terlebih dahulu seperti yang tetap dilakukan di Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep dari dulu sampai sekarang karena tradisi ini sudah ada sejak dulu, dari pengalaman orang tua sebelumnya yang dimiliki masyarakat Madura yang menimbulkan kepercayaan bagi mereka. Menurut kepercayaan masyarakat Madura pada saat pertama kali anak akan menginjakkan kakinya ketanah harus melakukan upacara ritual yang biasa disebut dengan tradisi toron tana, anak tersebut diwajibkan untuk melakukan tradisi toron tana untuk mendapatkan kesehatan dan keselamatan didalam kehidupannya, terhindar dari malapetaka. Kepercayaan bagi ke-3 subjek didasarkan pada sebelas ide yang tidak rasional, yang merupakan keyakinan yang tidak logis mengenai keberadaan suatu yang dianggap dapat membawa keberuntungan atau kesialan dan terus-menerus ditanamkan kedalam diri. Kepercayaan itu timbul dari informasi sebelumnya dimana upacara toron tana ini memiliki bukti-bukti yang nyata sehingga mereka tetap mempertahankan dan memegang teguh prinsip kepercayaannnya tersebut.

    Abstraction

    This study aims to know the description of Irrational Belief on Toron Tana tradition in Pragaan Daya Village, Pragaan Sub-district, Sumenep Regency. This research uses qualitative descriptive research method on three subjects (MH, SN and RH). Taking the subject in this research is by using purposive sampling technique. Data collection methods are semi structured interviews. Data analysis techniques using Miles and Huberman model that is data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicate that children who start to land to the ground at the age of 8 months are required to perform the tradition of toron tana first as it is still done in Pragaan Daya Village, Pragaan District, Sumenep Regency from the past until now because this tradition has been there since the first, from experience The previous parents owned by the Madurese community that gave them confidence. According to the Madurese people's belief in the first time the child will set foot to the ground should perform a ritual ceremony commonly called the Toron tradition of tana, the child is required to perform the tradition toron tana to get health and safety in his life, avoid the catastrophe. The belief in the 3 subjects is based on eleven irrational ideas, which are illogical beliefs about the existence of something that is supposed to bring good luck or misfortune and continually inculcated into the self. The belief arises from the previous information that the toron tana ceremony has concrete evidence so that they retain and uphold the principle of belief.

Detail Jurnal