Detail Karya Ilmiah

  • KESIAPAN REMAJA LAKI-LAKI YANG MENJALANI PERNIKAHAN KARENA “KECELAKAAN”
    Penulis : Saifurrohman Al Mujiono
    Dosen Pembimbing I : Yudho Bawono, S.Psi., M.Si.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kesiapan remaja laki-laki yang menjalani pernikahan karena “kecelakaan”. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan purposive sampling dengan karakteristik subjek remaja laki-laki yang menjalani pernikahan karena “kecelakaan” minimal selama satu satu tahun. Penelitian ini menggunakan analisis data Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan usia dan tingkat kedewasaan remaja yang menikah berada pada usia remaja akhir yaitu 18 sampai 21 tahun, kematangan emosi ditunjukkan dengan jarangnya terjadi pertengkaran, coping stress dengan melakukan hobi, menghindari konflik dengan menyelesaikan secara langsung. Waktu pernikahan ketika pasangan sedang hamil atau segera menikah setelah mengetahui pasangannya hamil. Motif pernikahan dibagi menjadi dua, yaitu motif postitif seperti cinta, dan kecocokan, serta motif negatif seperti kehamilan di luar pernikahan. Kesiapan untuk memiliki hubungan seksual yang eksklusif remaja laki-laki yang menikah karena “kecelakaan” disebabkan melakukan hubungan seks sebelum menikah dipengaruhi oleh lingkungan, situasi, dan kebiasaan negatif seperti pergaulan bebas bersama lawan jenis. Emansipasi emosional dari orangtua pada remaja yang tinggal bersama orangtua setelah menikah akan menerima bantuan secara finansial ataupun emosional, berbeda dengan remaja yang tinggal mandiri yang menyelesaikan masalah emosional ataupun finansial secara mandiri. Tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang akan memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya setelah menikah, tetapi kerja keras, keuletan dan ketekunan bekerja dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menentukan kesiapan menikah.

    Abstraction

    This research aims to know the factors the readiness of the young men who undergo marriage because "accident" . Using a qualitative research method with the approach of the case study and using purposive sampling with the characteristics of the subject of the young men who undergo marriage because "accident" for at least one year. This research uses data analysis Miles and Huberman is data reduction, data display and conclusion drawing. The results of this research can be deduced age and level of maturity of teenagers who married is located at the end of the age of adolescence namely 18 to 21 years, emotional maturity is shown with a rare happened dissension, coping stress by doing the hobby, avoid conflict with complete directly. The time of marriage when the couple are pregnant or married soon after knowing their couples pregnant. The motif of marriage is divided into two, namely positive image motifs such as love and compatibility and negative motives such as pregnancy outside of marriage. The readiness to have sexual relations with the exclusive young men who are married because "accident" caused sex before married influenced by the environment and the situation, and negative habits such as sex with type of opponents. The emancipation emotional from the parents on teenagers who live with their parents after married will receive help financially or emotionally, different with teenagers who live independently to resolve the problem of emotional or financial independently. The level of education does not guarantee a person will have enough income to meet the needs of family life after married, but hard work, fortitude and endurance work needed to meet the needs of the day-to-day determine the readiness of the married.

Detail Jurnal