Detail Karya Ilmiah

  • HEALTH BELIEF PADA PEREMPUAN MADURA YANG MENGKONSUMSI JAMU TRADISIONAL MADURA
    Penulis : Jauharoh
    Dosen Pembimbing I : Yan Ariyani, S.Psi., M.Psi., Psi
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Health Belief pada Perempuan Madura yang Mengkonsumsi Jamu Tradisional Madura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penentuan sampel snowball sampling dengan tiga orang subjek, dan suami dari masing-masing subjek sebagai significant other. Kriteria subjek yang diteliti adalah perempuan Madura,mengkonsumsi jamu tradisional Madura, memasuki masa dewasa awal, dan telah memiliki suami. Teknik analisis menggunakan model Miles dan Huberman, yakni dengan mereduksi data, display data, verifikasi dan penegasan kesimpulan. Hasilnya, gambaran health belief pada perempuan yang mengkonsumsi jamu tradisional Madura. a. Perceived susceptibility, perilaku percaya perempuan Madura yang menjadikan jamu tradisional Madura sebagai alternatif untuk mengatasi masalah terkait kesehatan. Perempuan Madura tetap mengkonsumsi jamu tradisional Madura meski tidak memiliki keluhan terkait dengan kesehatan. b. Perceived Threats, karena perempuan Madura memiliki tujuan untuk merawat diri, menjaga kesehatan, dan memuaskan suami. c. Perceived benefit, rasa percaya yang dimiliki timbul dari pengalaman orangtua yang diturunkan yang kemudian diperkuat dengan adanya manfaat yang dirasakan. d. Perceived barriers, tidak adanya efek samping dan khasiat yang dirasa benar adanya membuat perempuan Madura percaya untuk terus-menerus secara teratur mengkonsumsi jamu tradisional Madura. e. Cues to Action, adanya keinginan memuaskan suami yang dirasa adanya manfaat serta tidak adanya efek samping menjadi jamu terus dikonsumsi. Jamu tradisional Madura dikonsumsi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan berawal dari masa anak-anak, remaja, dan dilanjutkan hingga masa dewasa awal. a. Ancaman, keinginan untuk merawat diri, menjaga kesehatan, dan memuaskan suami dapat tercapai dengan mengkonsumsi jamu. Keinginan untuk tetap sehat, tampil menarik dan mampu memuaskan suami merupakan salah satu bentuk pengabdian istri kepada suami. b. Dirasakan adanya kerentanan, perempuan Madura merasa memiliki kewajiban untuk memuaskan suami karena jika tidak mampu melayani suami dengan baik perempuan Madura akan merasa malu, kecewa, tidak percaya diri dan merasa harga dirinya rendah. Dengan mengkonsumsi jamu tradisional Madura, perempuan Madura menjadi lebih percaya diri dan merasa harga dirinya tinggi saat mampu melayani suami dengan baik. c. Isyarat untuk bertindak diawali dari keyakinan orangtua yang kemudian diturunkan dan dirasakan adanya manfaat. Kata Kunci : Health Belief, Perempuan Madura, Jamu Tradisional Madura Sumber pustaka : 29 (1940 - 2014)

    Abstraction

    This study aims to describe the women's healthbeliefconsumingMadurese traditional herbs. This study used a qualitative descriptive sampling snowball sampling with three subjects, and the husband of each subject as a significant other. Criteria for the studied subjects were women Madura consume Madura’straditional herbs, entering early adulthood, and already has a husband. Techniques of analysis using models Miles and Huberman, by reducing the data, display the data, verification and confirmation conclusions. As a result, a picture of health belief in women who consume Madura’straditional herbs. a. Perceived susceptibility, the behavior of women believe make Madura’s traditional herbal medicine as an alternative to tackle health-related problems. Women continue to consume traditional herbal medicine of Madura although no complaints related to health. b. Perceived Threats, because women Madura has a purpose to take care of themselves, maintain health, and to satisfy the husband. c. Perceived benefits, owned trust arising from the experience derived parents who then reinforced by the perceived benefits. d. Perceived barriers, absence of side effects and efficacy feels right for making women Madura believed to continually regularly consume traditional herbal medicine Madura. e. Cues to Action, the husband's desire to satisfy the perceived absence of benefits and absence of side effects of herbal medicine continues to be consumed. Madurese traditional herbs consumed gradually in accordance with the needs originated from childhood, adolescence, and continued until early adulthood. a. Threat, a desire for self-care, health care, and to satisfy the husband can be achieved by consuming herbal medicine. The desire to stay healthy, look good and be able to satisfy the husband is one of dedication to the husband's wife. b. Perceived susceptibility, Madura women feel they have an obligation to satisfy the husband because if it is not able to serve her husband well Madura women will feel embarrassed, disappointed, no confidence and low self-esteem feel. By consuming traditional herbal Madura Madura women become more confident and feel high self-esteem while able to serve her husband well. c. Cues to action initiated from a parent who is later revealed beliefs and the perceived absence of benefits. Keywords : Health Belief, Women, Madura, Madurese Traditional Herbs Reference : 29 (1940 - 2014)

Detail Jurnal