Detail Karya Ilmiah

  • Kepatuhan (Obedience) Terhadap Perjodohan di Pemukiman Taneyan Lanjhang (Studi Deskriptif di Desa Palenggiyan Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang)
    Penulis : Febri Utami Wulandari
    Dosen Pembimbing I : Nur Aziz Afandi S.Psi., M.Si.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Febri Utami Wulandari. 110541100039. Kepatuhan (Obedience) Terhadap Perjodohan di Pemukiman Taneyan Lanjhang (Studi Deskriptif di Desa Palenggiyan Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang). Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura. 2015. Halaman = xix + 104, (75 Lampiran) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepatuhan terhadap perjodohan di pemukiman taneyan lanjhang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif. Pemilihan sampel secara purposive sampling dan mendapatkan 3 subjek primer dan 3 subjek sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstuktur dan observasi non partisipan. Analisis yang digunakan yaitu model Miles dan Huberman. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kepatuhan terhadap perjodohan yang dilakukan di pemukiman taneyan lanjhang dilihat dari ke tiga aspek yaitu kekuatan otoritas, konsistensi dan budaya serta proses terjadinya kepatuhan yaitu compliance, identification dan internalization. Dari ketiga aspek dan juga prosesnya, hampir seluruh subjek mempunyai jawaban yang relatif sama. Sehingga dari sini dapat dilihat adanya kekuatan kepatuhan yang sama antar subjek yang berkaitan tentang kepatuhan terhadap perjodohan yang dilakukan di pemukiman taneyan lanjhang. Dari aspeknya diperoleh hasil yaitu kekuatan otoritas seperti ayah maupun kakek adalah orang yang berkuasa dalam keluarga, selanjutnya subjek konsisten untuk menjalani hubungan pertunangan dengan ta’aruf, kemudian dalam aspek budaya alasan mempertahankan perjodohan ini untuk menjaga silahturahmi antara keluarga supaya tidak terputus. Kemudian dari proses terjadinya kepatuhan mereka awalnya terpaksa menerima perjodohan itu namun akhirnya bisa menerima perjodohan tersebut. Sehingga sampai sekarang perjodohan di pemukiman taneyan lanjhang masih dilakukan di Desa Palenggiyan. Kata kunci : Kepatuhan, Perjodohan, Pemukiman taneyan lanjhang Daftar Pustaka 37 (1991 s.d 2012)

    Abstraction

    ABSTRACT Febri Utami Wulandari. 110541100039. Obedience on Matchmaking in Taneyan Lanjhang Residence (A Descriptive Study located at Palenggiyan Village, Kedungdung District, Sampang Region). A thesis. Psychology Department. Faculty of Cultural and Social Science. University of Trunojoyo Madura. 2015. Pages = xix + 104, (75 Attachment) The purpose of the study is to determine obedience on matchmaking in taneyan lanjhang residence. The study applies qualitative method in a type of descriptive. Samples selection applies purposive sampling method. By using that method, there are 3 primary subject and 3 secondary subject obtained. Data collecting method applied are non-participant observation and semi-structured interview. Miles and Huberman model is used for the analysis. The result shows that there is obedience on matchmaking occured at taneyan lanjhang residence according three aspect; authority, consistency, culture and according to the process of obedience; complience, identification and internalization. Based on the three aspects and process, almost overall subjects have relatively same answers. Thus, it can be seen that there is a similar obedience level between related subject on matchmaking that is occured in taneyan lanjhang residence. The aspects shows a result of authority level such as father or grandfather that is assumed to have power in a family. Aftwerward, the subject persistant to continue the relationship through ta’aruf. On the aspect of culture, it shows that the reason of maintaining the matchmaking is only for the shake of silaturahmi between two family and to avoid discommunication between them. Then, based on the process of obedience occured, the subject is insisted to receive the matchmaking on the begining, but at the end, they can accpet the matchmaking. That’s make the matchmaking still occur in taneyan lanjhang residence, and one of residence that preserve it is Palenggiyan village. Keywords: obedience, mathmaking, taneyan lanjhang residence. Bibliography 37 (1991 e.n 2012)

Detail Jurnal