Detail Karya Ilmiah

  • Interaksi Anak Tunarungu Dalam Proses Pacaran (Studi Fenomenologi Di SMPLB Samudra-Bangkalan)
    Penulis : Fathorrahman
    Dosen Pembimbing I : Surokim, S.Sos. M.si
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui proses komunikasi anak tunarungu, hambatan apa saja saat anak tunarungu dalam berkomunikasi, dan bagaimana interksi yang mereka gunakan saat berpacaran. Subjek dari penelitian ini adalah anak tunarungu dengan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dipilih ialah anak yang mempunyai keterbatasan dalam kategori tunarungu dan mempunyai pacar. penelitian ini menggunakan analisis data dengan menggunakan metode fenomenologi yang bersifat kualitatif. Sugiyono mengatakan penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi). Teknik keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi (triangulasi sumber dan teknik). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak tunarungu dalam proses komunikasi sama seperti anak normal lainnya hanya saja anak tunarungu lebih banyak menggunakan lambang nirverbal berupa bahasa isyarat dan verbal seperti SMS atau BBM, hambatan proses komunikasi seperti gangguan mekanik, kepentingan, motivasi terpendam dan prasangka merupakan hambatan proses komunikasi kecuali gangguan sematik karena anak tunarungu tidak menggunakan istilah. Gaya pacaran anak tunarungu sederhana pengertian pacaran didapat dari televisi. Fenomena yang terjadi di SMPLB-Samudra bahwa pacaran bukan menjadi hal yang tabu lagi di Madura meskipun pada anak Tunarungu. Kata Kunci : Proses Komunikasi, Hambatan Komunikasi, Interaksi, Tunarungu

    Abstraction

    The purpose of this research in to know communication process of deaf children, any obstacles when deaf children communicate, and bow they interact when dating. The subject of this research are deaf children with the characteristic that have already determined. This research use observation, interview and documentation as methods of collecting data. The informants children who have limited hearing ability and have a couple. This reseacrh uses phenomenological qualitative method in analyzing data. Sugiyono argued that qualitative research, the data obtained from various sources that use many kinds of data collection as the technique (triangulation). The technique of data aunthenticity use extension of observation, improving persistence, and triangulation ( triangulation of sources and technique). Result of the research showed that children with limited hearing ability are just like any other normal children in having communication, the different is the deaf children more use nirverbal symbol such body language and verbal symbol such sending SMS (Short Message Service) and BBM (Blackberry Messenger), the barriers in communicate like mechanical interference, interest, motivation, and prejudice, except semantic disorders because deaf children do not use the term. They have a simple dating style, the definitionof courtship get from television. The phenomenom that occurs in SMPLB Samudra showed that courtship is not a taboo anymore in Madura though the deaf children. Keywords: communication process, barriers to communication, interaction, deaf child ?

Detail Jurnal