Detail Karya Ilmiah
-
religiusitas penyanyi malam perempuan (studi kasus di wisma tambak asri, kelurahan morokrembangan, kecamatn krembangan, kota surabaya).Penulis : Ninis Wahyu Anggrei NingtiasDosen Pembimbing I : Bangun Sentosa D.H.,Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Abstrak Ninis Wahyu Anggrei Ningtias, NIM 110521100013, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, skripsi ini tentang Religiusitas Penyanyi Malam Perempuan (Studi Kasus di Wisma Moro Seneng Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya di bawah bimbingan Bangun Sentosa D.H.,Ph.D Penyanyi adalah seseorang yang menggunakan suara bernada diiringi musik maupun tidak dengan suasana erotis. Busana dan tingkah laku penyanyi saat bernyanyi di tempat malam dapat mempengaruhi pengunjung yang datang. Menjadi seorang penyanyi sama halnya dengan menjadi seorang PSK karena pekerjaan di malam hari membuat mereka untuk melakukan hal di luar batas mereka. Sebagai seorang penyanyi malam mereka juga memiliki kebutuhan kerohanian dengan memiliki kekuatan hati yang religius untuk membawanya ke dalam dunia beragama selain itu, Penyanyi ini juga melakukan tindakan yang religius. Penyanyi ini dapat melakukan tindakan-tindakan yang religius Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana religiusitas penyanyi malam perempuan di Wisma moro seneng Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Penelitian ini dengan menggali data dilapangan dengan observasi, wawancara dandokumentasi. Informan yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling kemudian dengan data yang diperoleh oleh peneliti di analisa dengan menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, dan diperiksa dengan keabsahannya dengan triangulasi sumber. Teori dramaturgi Erving Goffman yaitu adanya dua peran yang di mainkan oleh seorang penyanyi yaitu adanya panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage). Penelitian ini di lakukan di Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua peran yang di mainkan oleh penyanyi malam yaitu panggung depan sebagai seorang penyanyi malam dan panggung belakang yang di mainkan sebagai seseorang yang sangat religius. Panggung ini hampir semua dari mereka melakukan kamuflase dengan baik untuk menutupi jati dirinya dengan cara berperilaku seperti halnya masyarakat sekitar tempat tinggal pada umumnya. Kata kunci: Religiusitas penyanyi malam perempuan.
AbstractionABSTRACT Ninis Wahyu Anggrei Ningtias, NRP 110521100013, Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultural Science, Trunojoyo University. This research is about Religiosity of the Night Chantress. Case study in Wisma Moro Seneng Tambak Sari, Morokrembangan, Krembangan Surabaya with the advisor, Bangun Sentosa D.H., Ph.D Singer is the person who use high tone with music or not in erotica condition. Especially for woman in the night, the costume and the attitude she wear influence the visitors. This profession is same with working as commercial sex because woman working at night is awkward. As the night singer, woman need religious power to bring them to outside except the night world, like become a good woman or using the veil as Islam taught. This study is concern to know, how religious the singer woman who work at night especially in Wisma Moro Seneng Tambak Sari, Morokrembangan, Krembangan Surabaya. This research took the data in the field with observation, interview and documentation. The informant established with purposive sampling technique. The data came from the researcher with analyzing object use analyzing technique of qualitative descriptive and the validity examined with triangulation source. The dramaturgy theory of Erving Goffman said that the role did by a singer has two conditions, front stage and back stage. The result of research showed two roles did by chantress or singer woman at night are in the front stage, woman as a night singer and in the back stage is woman with a good religiosity. The woman can camouflaged as good woman in the society she lived perfectly. Key word: religiosity, night chantress, dramaturgy theory