Detail Karya Ilmiah

  • POLIGAMI DALAM BUDAYA PATRIARKI DAN KYARKI
    Penulis : Kamiliyah
    Dosen Pembimbing I : Syamsu Budiyanti, M.Si
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    RINGKASAN Kamiliyah, NIM. 110521100011 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini tentang “Poligami Dalam Budaya Patriarki Dan Kyarki”, (Studi Kasus Poligami Klebun Blater, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan) dengan dosen pembimbing Syamsu Budiyanti, M.Si. Poligami merupakan pernikahan yang dilakukan seorang laki-laki dengan menikahi lebih dari satu istri dalam waktu yang sama. Poligami yang dilakukan oleh seorang laki-laki tidak lepas dari adanya budaya patriarki dan kyarki yang masih dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Budaya patriarki merupakan aturan yang berasal dari laki-laki, yang mengacu pada system sosial dimana laki-laki memegang kendali atas seluruh anggota, kepemilikan barang, sumber pendapatan, dan pemegang keputusan bersama, sedangkan kyarki merupakan bentuk dominasi dari raja, penguasa, pembesar, pemerintah, tuan, majikan, suami, dan lain-lain atas mereka yang mensubordinasi. . Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meengetahui keberadaan fenomena poligami dalam budaya patriarki dan kyarki. Dalam penelitian ini data-data didapatkan dengan observasi, wawancara mendalam, serta referensi lainnya. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan studi kasus. Metode pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan porposif sampling, kemudian untuk mengecek keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber, sedangkan untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari lapangan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya sebuah kekuasaan yang berada dipihak laki-laki, dimana segala keputusan dipegang oleh laki-laki yang pada akhirnya merugikan pihak perempuan. Dari beberapa pernyataan yang diungkapkan oleh suami menandakan adanya ketimpangan dan ketidakadilan terhadap seorang perempuan. Kemudian selain itu ada kerugian-kerugaian yang diperoleh seorang perempuan ketika dijadikan istri pertama maupun kedua. Bagi istri pertama, dia tidak dapat melarang sang suami untuk menikah lagi karena segala keputusan ada pada laki-laki. sedangkan menjadi istri kedua, ruang gerak dalam sebuah masyarakat lebih terbatas, karena ada perasaan malu dan takut untuk berinteraksi dengan masyarakat. Kata Kunci: Poligami, Budaya Patriarki, Kyarki

    Abstraction

    ABSTRACT Kamiliyah, NIM. 110521100011 Sociology Program of the Social Sciences and Humanities Faculty of Trunojoyo University. This thesis is about "Polygamy In Patriarchal And Kyarchi Culture" (Polygamy Case Study of Klebun Blater in Village, District Socah, Bangkalan) The advisor Syamsu Budiyanti, M.Si Polygamy is a marriage performed by a man who marry more than one wife at the same time. Polygamy is done by a man which inseparable from the patriarchal culture that is still embraced by most of Indonesia people. Patriarchal And Kyarchi culture is derived from the rule of men, which refers to a social system where men are in control of all the members, ownership of goods, sources of income, and holders of a joint decision. The main objective of this study is to know the existence of polygamy in patriarchal culture phenomenon. In this study, the data was obtained by observation, depth interviews, and other references. By using descriptive qualitative method and case study approach. Method of selecting informants in this study using porposif sampling, and then to check the validity of the data the researcher used triangulation, while to analyze the data that has been obtained in the field using data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicate that the presence of a power are in men, where all decisions are held by men who ultimately detrimental to the women. From some of the statements are expressed by the husband indicating that there is an imbalance of a woman. Then in addition there are disadvantages obtained a women who are be the first or second wives. For the first wife, she cannot forbid her husband to marry again because every decision are men. while becoming the second wife, the public space is more limited, because there is a sense of shame and fear to interact in the community. Keywords: Polygamy, Culture Patriarchy, Kyarchi

Detail Jurnal