Detail Karya Ilmiah

  • EVALUASI IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) BATIK TULIS BANGKALAN DENGAN INTEGRASI BEHAVIOR BASED SAFETY (BBS) DAN ANALYTICAL HEIRARCHY PROCESS (AHP)
    Penulis : NUR RAKHMAWATI
    Dosen Pembimbing I : NACHNUL ANSHORI ST.,MT.
    Dosen Pembimbing II :FITRI AGUSTINA ST.,MT.
    Abstraksi

    Proses produksi batik dilakukan secara sederhana dengan teknik turun temurun, namun memiliki potensi bahaya yang tinggi mengingat adanya penggunaan bahan kimia dalam proses pewarnaannya diantaranya napthol, indigosol, remasol, kaustik, HCL dan bahan kimia lainnya. Penggunaan bahan kimia keras dalam produksi batik tulis Tanjung Bumi tidak diimbangi dengan adanya pengetahuan dan pemahaman bahan kimia sehingga pekerja tidak mampu menganalisis bahaya kerja dengan tepat. Bentuk penerapan K3 yang dilakukan UKM dengan penyedianan alat pelindung diri (APD) yang berupa sarung tangan dan sepatu boot, namun dari pekerja enggan untuk menggunakan. Oleh sebab itu, peneliti ingin memperbaiki perilaku kerja unsafe menjadi safe yang sadar keselamatan kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisa faktor pengaruh perilaku kerja sehingga diperoleh faktor penanganan limbah, kondisi kerja, APD, fasilitas kerja, pegawasan, tingkat kenyamanan serta pengetahuan dan pengalaman. Dengan mengintegrasikan analytical hierarchy process (AHP) dan Behavior based safety (BBS) peneliti bermaksud mendapatkan nilai SPI berdasarkan tingkat kepentingan faktornya. SPI pekerja bagian pewarnaan 0,622 yang menunjukkan 62,2% perilaku pekerja bagian pewarnaan telah sesuai faktor uji sedang SPI pekerja bagian pelorodan 0,439 yang menunjukkan perilaku pekerja pelorodan kurang baik terhadap faktor uji. Berdasarkan analisis SPI tersebut faktor penanganan limbah, kondisi kerja dan APD dan pengawasan menjadi permasalahan perilaku yang harus diperbaiki. Perbaikan perilaku dilakukan dengan intervensi ergonomi dan pendekatan model ABC. Dari serangkaian proses intervensi dapat diberikan usulan untuk meningkatkan komitmen pemilik usaha dalam menerapkan K3, pembuatan safety poster untuk menginformasi dan mengedukasi sumber bahaya, akibat dan tindakan penanganan cidera dan penanganan limbah cair dengan oksidasi kuat AOPs.

    Abstraction

    The production process of batik uses simple batik technique hereditary, but it has identificaly high potential danger relating to the use of chemicals in the coloring process included napthol, indigosol, remasol, caustic, HCL and other chemicals. The use of harsh chemicals in the production of batik Cape does not involve by their knowledge and understanding of chemicals that workers are unable to analyze occupational hazards appropriately. Occupatioal Health and Safety (OHS) application forms that do SMEs with availability of personal protective equipment (PPE) such as gloves and boots, but the workers are reluctant to use. Therefore, this researcher aimed to fix the unsafe work behavior into safe safety conscious. In order to achieve these objectives an analysis of factors affecting the behavior of factors working to obtain waste management, working conditions, PPE, work facilities, control, as well as the comfort level of knowledge and experience. By integrating analytical hierarchy process (AHP) and Behavior-based safety (BBS) method, it intend to get the value of the SPI is based on the level of the interest factor. SPI worker staining section gained 62.2% it means that 0,622 workers behavioral factors section in accordance staining test was cleaning part SPI 0,439 workers who demonstrate behavior of cleaning workers less well to test factors. Based on the analysis of the factors SPI waste handling, working conditions and the PPE and the monitoring of behavior problems that must be improved. Improvement establish by behavioral interventions and approaches ergonomics ABC model. Intervention process given such as a proposal to increase the commitment of business owners in applying OHS, manufacture of safety posters to inform and educate the source of danger, due to the injury and treatment measures and handling of wastewater with strong oxidizers AOPs.

Detail Jurnal