Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN PERENCANAAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR LEMBUNG KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASANPenulis : Anggi Bella RamegaDosen Pembimbing I : Dr. Akhmad Farid, S.Pi., M.T.Dosen Pembimbing II :Maulinna Kusumo Wardhani, S.Kel. M.Si.Abstraksi
Kegiatan konservasi ekosistem mangrove di Desa Lembung membutuhkan sistem pengelolaan dan pemanfaatan yang lebih optimal sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, hutan mangrove memiliki sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi untuk dijadikan sebagai tempat wisata yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian, daya dukung kawasan, serta mengkaji strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk kegiatan ekowisata. Penelitian dilaksanakan di Desa Lembung Kec. Galis Kab. Pamekasan, pada bulan April sampai Mei 2015. Ketebalan mangrove diperoleh dari hasil interpretasi citra dengan koreksi lapang, kerapatan mangrove diperoleh dari hasil pengamatan lapang, parameter pasang surut diperoleh dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) Surabaya, parameter jenis mangrove dan obyek biota diperoleh dari pengamatan lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas hutan mangrove adalah 238.810,7 m2 dengan,lebar mencapai 275 m, dan diameter batang pohon mencapai 31 cm. Jenis spesies mangrove yang dijumpai adalah Rhizopora apiculata, Rhizopora stylosa, Sonneratia alba, Avicennia alba, dan Avicennia marina. Ekosistem mangrove di Desa Lembung termasuk dalam kategori sangat sesuai (S1) dengan nilai kesesuaian sebesar 88,2 %, menunjukan bahwa kawasan ini sangat sesuai dijadikan sebagai lokasi perencanaan ekowisaa. Jumlah keseluruhan pengunjung yang dapat ditampung dengan luas area pemanfaatan sebesar 4.192 m² adalah 335 pengunjung per hari. Strategi pengelolaan untuk kawasan ini diolah menggunakan metode Analisis Hirarki Proses sehingga diperoleh hasil untuk prioritas yang diutamakan adalah sarana prasarana, transportasi, industri RT, dan terakhir aksebilitas.
AbstractionMangrove ecosystem conservation activities in the village Lembung requires a management system and a more optimal utilization so as to improve the economy of the community, mangrove forests have abundant natural resources and has the potential to serve an environmentally friendly tourism and community-based. The purpose of this study was to determine the suitability, carrying capacity of the region, as well as reviewing the mangrove ecosystem management strategies for ecotourism activities. The research was conducted in the village of Lembung district. Galis Kab. Pamekasan, in April and May 2015. The thickness of mangrove obtained from the results of image interpretation with field correction, mangrove density obtained from field observation, tidal parameters obtained from BMKG (Meteorology Geophysics) Surabaya, parameter mangrove species and biota object obtained from field observations. The results showed that mangrove forest area is 238,810.7 m2, reaching 275 m width, and diameter of the tree trunk reaches 31 cm. Mangrove species is Rhizophora apiculata encountered, Rhizopora stylosa, Sonneratia alba, Avicennia alba and Avicennia marina. Mangrove ecosystem in the village Lembung included in the category of very suitable (S1) with the value of the suitability of 88.2%, indicating that this region is very suitable used as a location for ecotourism planning. The total number of visitors that can be accommodated with an area of 4192 m² utilization is 335 visitors per day. Management strategy for the region is processed using the method of analysis of Hierarchy Process in order to obtain results for the preferred priority is infrastructure, transportation, industrial RT, and the last is accessibility.