Detail Karya Ilmiah

  • DAMPAK INVESTASI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TIMUR
    Penulis : Daut
    Dosen Pembimbing I : Aminah H. M. Ariyani, SP., M.Si.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Sektor pertanian di Jawa Timur memiliki daya serap tenaga kerja yang mencapai 40% dari total tenaga kerja di Jawa Timur. Daya serap tenaga kerja yang tinggi tidak diiringi dengan pertumbuhan nilai investasi di sektor pertanian Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keterkaitan, dampak penyebaran serta dampak multiplier yang dimiliki sektor pertanian Jawa Timur. Data berupa data sekunder yaitu Tabel Input-Output Jawa Timur 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan ataupun ke belakang, dampak penyebaran, serta dampak multiplier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki nilai keterkaitan ke depan yang cukup tinggi artinya output sektor pertanian dibutuhkan sebagai input sektor lain. Sektor pertanian memiliki nilai koefisien penyebaran yang tinggi artinya sektor pertanian mampu mendorong pertumbuhan sektor hilir melalui mekanisme pasar output. Nilai multiplier sektor pertanian Jawa Timur masih berada jauh dari nilai multiplier Tipe I dan Tipe II sektor perekonomian lain di Jawa Timur. Sektor pertanian Jawa Timur tidak cukup kuat untuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Kata kunci: pertanian, dampak, keterkaitan, penyebaran, multiplier

    Abstraction

    The agricultural sector in East Java has labor absorption reaches 40% of the total labor. Absorption of high labor was not accompanied by growth value of agricultural sector investment in East Java. This research aims are to analysis the linkage of sector, the dispersion effect and multiplier effect of the agricultural sector in East Java. Data in this research is the secondary data that input-output table of East Java 2010. The method used is the analysis of the backward linkages and forward linkage, the dispersion effect, as well as the multiplier effect. These results of the research that the agricultural sector has a value high enough fore linkage means that agricultural sector output is needed as inputs to other sectors. The agricultural sector has a high dispersion coefficient means that agricultural sector could encourage the growth of the downstream sector through output market mechanism. multiplier value of agricultural sector is still far from the value multiplier Type I and Type II other economic sectors in East Java. The agricultural sector was not enough to affect the economic growth of East Java. Key words: agricultural, effect, linkage, dispersion, multiplier

Detail Jurnal