Detail Karya Ilmiah

  • Eksplorasi dan Karakterisasi Kultivar Sirih (Piper betle L.) di Madura
    Penulis : Roik Kurniawan
    Dosen Pembimbing I : Ir. Sinar Suryawati, M.Si
    Dosen Pembimbing II :Diana Nurus Solehah, S.Farm., Apt. Msi
    Abstraksi

    Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keragaman tanaman sirih di Madura berdasarkan karakteristik morfologis, mengetahui hubungan kekerabatan kultivar sirih di Madura, serta untuk mengetahui kultivar sirih di Madura yang dapat dikembangkan untuk domestikasi komoditi sirih dan program pemuliaan lebih lanjut. Penelitian dilakukan di pulau Madura yang mencakup 4 kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Penelitian dimulai pada bulan Juni 2015 – Juli 2015. Penentuan daerah yang sesuai dengan untuk eksplorasi berdasarkan informasi dari masyarakat setempat tentang keberadaan tanaman sirih (Piper betle L.) yang tumbuh di Madura. Penelitian ini dirancang menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey yang dirancang untuk memperoleh gambaran tentang karakter morfologis kultivar tanaman sirih di Madura. Cara penentuan informan atau narasumber dengan menggunakan teknik snowball sampling.Analisis hubungan fenetik data morfologis dengan metode UPGMA menggunakan piranti lunakNTSys versi 2.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter morfologis pada 27 kultivar sirih di Madura memiliki keragaman pada bentuk cabang, cabang lateral, panjang cabang, jumlah nodus, produksi akar adventif, panjang daun muda, panjang tangkai daun, panjang daun, lebar daun, bentuk helaian daun, panjang bulir, panjang tangkai bulir, jumlah bulir per cabang lateral, lingkar buah, dan rasa buah.Pengelompokan kultivar sirih di Madura mengelompok pada dua kelompok besar dengan nilai koefisien kemiripan (similarity) 0.67 atau 67% dan mengelompok pada dua kelompok besar. Kelompok 1 terdiri dari 3 kultivar, dan kelompok 2 terdiri atas 24 kultivar.Kultivar yang cenderung baik untuk digunakan dan dikembangkan dalam kegiatan budidaya yaitu kultivar ATM-1, karena secara morfologis kultivar tersebut memiliki karakter yang bernilai ekonomis yang baik karena kecenderungannya bernilai tinggi pada karakter panjang daun (15,4 cm) dan lebar daun (10,3 cm) jika dibanding dengan kultivar lainnya. Begitu juga dengan karakter morfologis bulir kultivar ATM-1 yang mencakup panjang bulir (10,0 cm), panjang tangkai bulir (2,7 cm) dan jumlah bulir per-cabang lateral (3 buah), nilai tersebut cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kultivar lainnya. terdapat pada dua kultivar yaitu kultivar UBA yang memiliki karakter daun panjang dan lebar serta kultivar PNL yang memiliki karakter pada jumlah bulir per-cabang lateral yang sangat banyak. Kedua kultivar tersebut dapat dikembangkan dalam kegiatan pemuliaan tanaman dengan cara merakit menjadi varietas unggul yang dikehendaki. Kata kunci : Eksplorasi, hubungan kekerabatan, kultivar sirih Madura, karakter morfologis.

    Abstraction

    Research aims to determine the level of the betel plant diversity in Madura based on morphological characteristics, knowing kinship betel cultivators in Madura, and to know the betel cultivators in Madura that can be developed for commodities betel domestication and breeding program further. The study was conducted on the island of Madura, which includes four districts namely Bangkalan, Sampang, Pamekasan, and Sumenep. Research began in June 2015 to July 2015. The determination of the appropriate areas with exploration based on information from local people about the existence of betel plant (Piper betle L.) that grows in Madura. This study was designed using descriptive method with survey designed to gain an overview of morphological characters betel plant cultivars in Madura. How to determine informants or sources by using the snowball technique sampling. Data Analyzation of phenetic of morphological relationship with UPGMA method using the NTSys programme version 2.1. The results showed that the morphological characters in 27 cultivars betel in Madura have diversity in the form of branches, lateral branches, length of branches, number of nodes, the production of adventitious roots, length of young leaves, long petioles, leaf length, leaf width, shape of the leaf blade, length grain, grain stem length, number of grains per lateral branch, the circumference of the fruit, and the taste buah. Groups of betel cultivators in Madura clustered in two large groups with the coefficient of similarity (similarity) 0.67 or 67% and clustered in two large groups. Group 1 consisted of 3 cultivars, and group 2 consisted of 24 kultivar.Kultivar which tend either to be used and developed in cultivation, namely cultivars ATM-1, because morphologically they have the character cultivars valuable economic good because of their propensity high value on character leaf length (15.4 cm) and leaf width (10.3 cm) when compared with other cultivars. Likewise with morphological characters of grain cultivars ATM-1 which includes the long-grain (10.0 cm), the long stalks of grain (2.7 cm) and the number of grains per lateral branches (3 pieces), these values tend to be higher than the cultivars more. There are two cultivars namely UBA cultivars that have the character of leaf length and width as well as PNL cultivars that have a character on the number of grains per lateral branches very much. Both of these cultivars may be developed in plant breeding proggrame to assembling into the desired varieties. Keywords: Exploration, kinship, betel cultivators Madura, morphological characters

Detail Jurnal