Detail Karya Ilmiah

  • Studi Kasus Produksi Dan Produktivitas Pada Lahan Sawah Dan Tegal Di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep
    Penulis : Mohammad Edy Prayitno
    Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. RA. Achmad Sidqi Zaed ZM, MS
    Dosen Pembimbing II :Dr. Ir. H. Ahmad Arsyad Munir, MS
    Abstraksi

    ABSTRAK Kecamatan Saronggi sebagai bagian kecil dari wilayah Madura yang terletak di Kabupaten Sumenep. Berdasarkan letak geografisnya Kecamatan Saronggi memiliki areal seluas 6.771,02 Ha berada pada ketinggian dibawah 500 m dpl atau termasuk dataran rendah. Kecamatan Saronggi terbagi atas 14 Desa atau Kelurahan. Ada beberapa kendala dalam peningkatan hasil pertanian di Kabupaten Sumenep. Pertama, terbatasnya ketersedian air, usaha pertanian sangat bergantung dari adanya curah hujan sehingga seringkali kita jumpai lahan yang hanya ditanami satu kali panen, yaitu tanaman padi pada musim penghujan tiba, setelah itu dibiarkan kosong. Seringkali keadaan ini terjadi terus – menerus. Untuk mengatasi hal diatas, maka perlu adanya pengembangan pola tanam serta usahatani yang lebih baik sehingga nantinya produksinya bisa lebih baik lagi dan produktivitasnya juga mengalami peningkatan. Penerapan pola tanam yang belum optimal, usahatani yang masih berpatokan pada usahatani yang belum didasarkan pada teknologi yang lebih baik serta penggunaan varietas yang masih berorientasi pada varietas lokal sering dijumpai pada petani Sumenep sebagai faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas lahan. Kata Kunci: Pola Tanam, Produksi, Produktivitas.

    Abstraction

    ABSTRACT Saronggi District is a small part of the Madura area located in Sumenep Regency. Based on its geographical location, Saronggi District has an area of 6,771.02 Ha at an altitude below 500 m above sea level or including the lowlands. Saronggi District is divided into 14 villages or sub-districts. There are several obstacles in increasing agricultural yields in Sumenep Regency. First, the limited availability of water, agricultural businesses are very dependent on the existence of rainfall so that we often encounter land that is only planted once, ie rice plants in the rainy season arrive, after which they are left empty. Often this situation occurs continuously. To overcome the above, it is necessary to develop better cropping patterns and farming so that later production can be even better and productivity also increases. The application of cropping patterns that are not optimal, farming that is still based on farming that has not been based on better technology and the use of varieties that are still oriented to local varieties are often found in Sumenep farmers as factors that cause low productivity of land. Kata Kunci: Cropping Pattern, Production, Productivity.

Detail Jurnal