Detail Karya Ilmiah
-
Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah se-Indonesia Periode 2011-2013Penulis : Muhammad MardiansyahDosen Pembimbing I : Anita Carolina, SE., M.Bus., Adv., Ak., CA.Dosen Pembimbing II :Muhammad Syam Kusufi, SE., Msc.Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan pemerintah daerah se-Indonesia selama periode 2011-2013. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan pemerintah daerah. Selanjutnya data akan dianalisis dengan menggunakan rasio kemandirian, rasio derajat desentralisasi, rasio ketergantungan daerah, rasio pertumbuhan PAD, rasio pertumbuhan pendapatan, rasio pertumbuhan belanja, dan rasio efektivitas PAD. Hasil analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini dapat disimpulkan pada rasio kemandirian yang menduduki peringkat pertma adalah Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Nias, sedangkan yang menduduki peringkat terakhir adalah Provinsi Papua dan Kabupaten Puncak Jaya. Pada rasio derajat desentralisasi, yang menduduki peringkat pertama adalah Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya, sedangkan yang menduduki peringkat terakhir adalah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Puncak Jaya. Pada rasio ketergantungan daerah, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Purworejo menduduki peringkat pertama, sedangkan Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya berada di peringkat terakhir. Pada rasio pertumbuhan PAD, terdapat 2 provinsi dan 33 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan, sedangkan 4 provinsi dan 44 kabupaten/kota yang mengalami penurunan. Pada rasio pertumbuhan pendapatan, terdapat 1 provinsi dan 16 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan, sedangkan terdapat 2 provinsi dan 56 kabupaten/kota yang mengalami penurunan. Pada rasio pertumbuhan belanja, terdapat 1 provinsi dan 45 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan, sedangkan terdapat 4 provinsi dan 48 kabupaten/kota yang mengalami penurunan. Kemudian pada rasio efektivitas PAD, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Maybrat menduduki peringkat pertama, sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Padang Lawas berada pada peringkat terakhir. Kata Kunci : Pemerintah Daerah, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan
AbstractionThis research aims to know the financial performance of the regional government in the whole of Indonesia during the period 2011-2013. The types of data that is used is a secondary data in the form of financial reports of the regional government. Further data will be analyzed using the ratio of independence, the ratio of the degree of decentralization, ratio dependency area, the ratio of the growth of PAD, the ratio of the income growth, the ratio of the growth of shopping and the ratio of the effectiveness of the PAD. The results of the analysis of the financial performance in this research can be deduced on the ratio of the independence that ranked pertma is East Kalimantan province and Nias regency, while the occupied the last stage is the Province of Papua and Puncak Jaya Regency. On the ratio of the degree of decentralization, ranked first is the province of East Java and Surabaya City while the occupied the last stage is the Province of West Papua and the Puncak Jaya Regency. On the regional ratio dependency, West Papua Province and Purworejo District ranked first, while the province of East Java and Surabaya City is located in the last stage. On the ratio of the growth of PAD, there are 2 provinces and 33 regencies/cities that have increased while the 4 provinces and 44 regencies/cities that declined. On the ratio of income growth, there are 1 provinces and 16 regencies/cities that have increased, whereas there are 2 provinces and 56 regencies/cities that declined. On the ratio of the growth of shopping, there are 1 provinces and 45 regencies/cities that have increased, whereas there are 4 provinces and 48 regencies/cities that declined. Then on the ratio of the effectiveness of PAD, West Papua Province and District Maybrat ranked first, while Southeast Sulawesi Province and Padang Lawas Regency is located on the last stage. Keyword : Regional Government , Financial Performance, Financial Ratio