Detail Karya Ilmiah
-
JILBAB SEBAGAI KOMUNIKASI ARTIFAKTUAL Studi Deskriptif Konstruksi Makna Jilbab Ning Pondok Pesantren di MaduraPenulis : Siti FatimahDosen Pembimbing I : Yuliana Rakhmawati, S.Sos, M. Si.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Jenis penelitian ini yang digunakan adalah metode deskriftif kulitatif dengan pendekatan Deskriftif.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kontruksi makna jilbab ning dipondok pesantren Madura. Meskipun dari sekian informan menyadari akan kewajiban berjilbab tetapi belum sepenunya menggunakan jilbab dan menganggap jilbab adalah identitas muslimah sehingga bila pakaiannya masih terbuka atau belum syar’i para informan mengatakan dirinya belum menunjukkan seorang muslimah. Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa jilbab adalah identitas seorang muslimah. Dengan berjilbab seseorang bisa tampak lebih anggun, berwibawa dan sopan. Seseorang yang menggunakan Jilbab akan lebih dihargai dibandingkan yang tidak berjilbab. Jilbab bukan hanya mampu menjaga dirinya dan agamanya tapi juga kehormatan keluarganya. Dengan demikian maka apa yang digunakan seseorang mampu mengkontruksi dirinya untuk menjadi pribadi mendekati apa yang ditampilkan dan ditafsirkan orang lain. Jilbab adalah pembeda antara muslimah, muslim dan non muslim. Jilbab bukan sekedar untuk melindungi tubuh dari pandangan orang lain, jilbab adalah bagian dari diri seorang muslimah karena jilbab merupkan identitas muslimah. Benda-benda yang kita gunakan untuk menutup tubuh seseorang bukanlah sekedar untuk menutupi bagian terlarangnya atau seseorang tersebut taat pada agamanya namun lebih dari itu jilbab atau pakaian yang digunakan seseorang merupakan sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitasnya. Jilbab memiliki makna-makna tertentu bagi penggunanya maupun bagi yang memandangnya. Karena dalam berpakaian baik disadari atau tidak seseorang mengkomuniksikan dirinya melalui pakaian yang digunakan. Penelitian ini ingin menganalisi konstruksi makna jilbab dikalangan ning dipondok pesantren Madura mengingat pondok pesantren merupakan salah satu central islam yang sangat kental dalam mengaplikasikan syar’at islam. Kata Kunci : jilbab, Ning, Identitas diri.
AbstractionABSTRACK The type of this research used is descriptive method of skin with Deskriftif approach. The purpose of this research is to find out how to construct the meaning of jilbab for a "ning" islamic boarding house. Although some of the informants are aware of the obligation of veiling but have not fully used veil and assume hijab is Muslim identity so that if the clothes are still open or not syar'i informants said that they have not show their identity as a muslimah. So from here it can be concluded that the hijab is the identity of a Muslim. With a headscarf a person can look more graceful, authoritative and polite. Someone who uses Jilbab will be more appreciated than those who do not wear veil. Jilbab is not only able to keep himself and his religion but also the honor of his family. Thus, what one uses is able to construct himself to be personally close to what others are displaying and interpreting. Jilbab is a distinction between Muslim, Muslim woman and non Muslim. Jilbab is not just to protect the body from the eyes of others, hijab is part of a Muslim because hijab is an identity of muslimah. The objects we use to cover one's body are not merely to cover the forbidden part or the person is obedient to his religion but more than that the hijab or clothing that a person uses is a means of communication to convey his identity. Jilbab has certain meanings for its users as well as for those who view it. Because by dressing well realized or not someone communicate themshelves through the clothes they used. This study wants to analyze the construction of the meaning of hijab among ning boarding school Madura remembering boarding school is one of the central of Islamic education is very thick in applying shar'at islam. Keywords: hijab, Ning, Identity. Keywords: hijab, Ning, Identity.