Detail Karya Ilmiah
-
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS ANGGOTA DI IKATAN ALUMNI SANTRI SIDOGIRIPenulis : Moh AffanDosen Pembimbing I : Dinara Maya Julijanti, S.Sos, M.SiDosen Pembimbing II :Surokim, S.Sos,M.SiAbstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Alumni Santri Sisogiri (IASS) untuk meningkatkan solidaritas antar anggotanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan serta melakukan wawancara mendalam dengan pengurus dan anggota IASS, dan untuk menganalisis penelitian ini digunakan teori solidaritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam rangka meningkatkan solidaritas antar anggotanya, melaui pola komunikasi IASS menciptakan jaringan komunikasi formal maupun informal. jaringan komunikasi formal berlangsung secara tiga tahap, diantaranya : (1) Komunikasi ke Bawah, informasi yang berlangsung dari atasan ke bawahan ini adalah informasi untuk melukan tugas sesuai bidangnya, mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, adanya kegiatan rutin mingguan, bulanan, dan tahunan, untuk melakukan pemberantasan aliran sesat, pilihan politik, koordinasi dan pengawasan berjalannya program pemberdayaan, dan Informasi suka dan duka; (2) Komunikasi ke Atas, komunikasi ini berlangsung untuk mengkomunikasikan apa saja yang telah dilakukan, hasil, kemajuan, dan rencana yang akan datang, menjelaskan masalah masalah yang tidak terpecahkan, memberikan masukan untuk penyempurnaan organisasi, menyatakan pikiran dan perasaan mengenai pekerjaannya, teman sekerjanya dan organisasi, mengajukan proposal program pemberdayaan dan juga dalam rangka komplain terhadap atasan. (3) Komunikasi Horizontal, komunikasi ini berlangsung antar anggota maupun pengurus wilayan dalam rangka koordinasi penugasan pekerjaan, berbagi informasi, pemecahan masalah, dan menjadi sales produk Sidogiri. Berdasarkan pengamatan peneliti, IASS merupakan sebuah organisasi penganut konsep solidaritas mekanis. Karena dalam organisasi ini seleksi pembagian peran sangat kecil dan peran itu masih bisa dilakukan oleh banyak anggota yang lain. Solidaritas dalam IASS sudah tercipta dengan kuat, namun tetap ada kendala-kendala yang bisa menghambat terhadap solidaritas. Beberapa kendala tersebut diantaranya adalah karakter alumni yang berbeda-beda terkait pekerjaan atau profesi yang dijalaninya di masyarakat.
AbstractionThis study aims to reveal the pattern of Organizational Communication the graduated Students Association Sidogiri (IASS) to promote solidarity between its members. This study uses descriptive qualitative research method with direct observation in the field and conduct in-depth interviews with officials and members of IASS, and to analyze this study used the theory of organizational communication. The results showed that in order to enhance solidarity among its members, IASS create formal and informal communication networks. Formal communication network takes place in three stages, including: (1) Communication to the Bottom, which lasts information from superiors to subordinates is the information to perform a task according to its area, of the rationale for doing the job, their routine activities weekly, monthly, and yearly, for eradicating cult, political choice, coordination and supervision of the program's empowerment, and Information joy and sorrow; (2) Communication to the Top, this communication takes place to communicate what has been done, the results, progress and future plans, explain the problem unresolved issues, provide input for improvement of the organization, express thoughts and feelings about the job, coworker and organization, proposal development program and also in the context of a complaint against the employer. (3) Horizontal communication, communication takes place between board members and the region in order to coordinate the assignment of work, information sharing, problem solving, and the sales of products Sidogiri. From the observation of the researchers, IASS is an adherent organization concept of mechanical solidarity. In the selection of this organization is very small roles and the role it can still be done by many other members. Solidarity in the IASS has been created with a strong, but still there are obstacles that can be impede on solidarity. Some of these obstacles include the character alumni of different occupational or professional who lived in the community.