Detail Karya Ilmiah

  • KONSTRUKSI PESAN DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR KAJIAN TAJWID PADA PENGAJAR TERHADAP PESERTA DIDIK
    Penulis : Dedy Onto Laksono
    Dosen Pembimbing I : DessyTrisilowaty, S.Sos., M.Si
    Dosen Pembimbing II :Farida Nurul Rakhmawati, S.S., M.Si
    Abstraksi

    Penelitian ini dilakukan di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya untuk mengetahui proses belajar-mengajar pada kajian tajwid terhadap konstruksi pesan yang dilakukan pengajar kepada peserta didik. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bentuk konstruksi pesan dariaksi berbicara, memperoleh kepatuhan, dan kesopanan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan merujuk pada pendekatan secara subjektif dan analisis dalam penelitian ini adalah analisis-deskriptif. Informan yang digunakan sebagai sumber data merupakan pengajar yang ada pada masing-masing kelas, yaitu program kajian tajwid untuk kelas pemula dan tartil. Sedangkan informan lain sebagai pendukung dalam penelitian ini ialah salah satu peserta didik pada masing-masing kelas tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajar di kelas yang berbeda cukup memiliki kredibilitas untuk mengendalikan proses belajar-mengajar dengan baik. Masing-masing pengajar juga tidak bisa dipisahkan terhadap penjelasan secara verbal dan nonverbal dalam menyampaikan materi tajwid. Pengajar lebih aktif menyampaikan materi sesuai apa yang dimaksudkan ketika pada tahap mengoreksi (membetulkan bacaan) dan evaluasi di akhir. Apa yang menjadi maksud dalam penyampaian pengajar tersebut adalah aksi berbicara untuk mengarahkan, mengingatkan, atau menyimpulkan, termasuk menjelaskan materi tajwid melalui pernyataan yang bersifat proposisi. Masing-masing pengajar juga menggunakan bentuk pesan untuk memperoleh kepatuhan dan memunculkan nilai kesopanan. Lewat pujian, ucapan terimakasih atau bahkan dengan teguran secara langsung sebagai bentuk pernyataan untuk memperoleh kepatuhan. Memberikan perhatian dan menyampaikan secara terhormat, atau meminta maaf sebelum menyatakan kritikan kepada peserta didik adalah bentuk pernyataan yang merupakan cara pengajar untuk sopan. Kata kunci: Pengajar, Bentuk Pesan, Konstruksi Pesan

    Abstraction

    The study is conducted at Surabaya Al-Akbar National Mosque. The purpose of the study is to determine the tajwid teaching and learning process on message construction done by teachers to students. The main theory used of message construction is speaking act, obedience and politeness. Qualitative method is used by attaching subjective approach. The analysis technique used is descriptive-analysis. Informants used for the data source are the teachers in each classrooms; tajwid study program for beginner and intermediate (tartil), while the rest is supporting informant that consist of students on each class. Results of study show that teachers in each different classroom have credibility to maintain teaching and learning process. Each teacher cannot be separated with the verbal and non verbal explanation in presenting tajwid subjects. Teacher tends to be more active in presenting subject when the lesson has come to correction session and final evaluation. The main purpose of teacher in presenting subject is speaking action such as directing, reminding or concluding the tajwid subject in a form of proposition. Each teacher will use message form also to obtain students’ obedience and raise the polite value. Praise, gratitude and direct reprimand are the statement form to obtain students obedience. Giving attention, conveying honorably, stating apologize before sending a critic to a student are a polite statement form that each teacher should do. Keywords: Teacher, Message forms, Message construction.

Detail Jurnal