Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    RINGKASAN Syamsul Arifin. NIM 100521100088, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya, Universitas Trunojoyo Bangkalan. Skripsi ini tentang Hubngan Patron Klien Pengusah Batik Dengan Pengrajin Batik di Desa Paseseh Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan, Dosen Pembimbing :Hetti Mulyaningsih, S.sos. M.kes. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai upaya ibu rumah tangga dalam membantu penghasilan suami di desa Paseseh Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai adalah :Untuk mengetahui bagaimana hubungan patron klien pengusaha batik terhadap pengrajin batik di Desa Paseseh Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan Madura. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut Bagaimana hubungan patron klien antara pengusah batik dengan pengrajin batik di Desa Paseseh Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan Madura. Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan studi studi kasus. Peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan hubungan terhadap orang-orang yang berbeda dalam situasi-situasi tertentu tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Pendekatan studi kasus di gunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelasakan suatu fenomena yang di alami oleh para pengrajin batik terhadap pengusaha batik di Desa Paseseh, Kecamatan Tanjungbumi yang di lihat dari segi hubungan patron kliennya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pengusaha batik juga berkewajiban mengelola jalannya proses produksi kain batik dengan baik. Sedangkan hak dari pengusaha batik adalah mendapatkan keuntungan atau laba atas usaha industri kerajinan rumah tangga yang dijalankannya. Setelah mengeluarkan modal atau biaya untuk proses produksi, maka pengusaha batik berhak memperoleh pendapatan yang sebanding dengan apa yang dikeluarkannya. Kewajiban dari pengrajin pembatik adalah melaksanakan apa yang sudah menjadi tugasnya, dengan menerima setiap tugas dari pengusaha batik contohnya adalah reng-reng (membuat pola), pengisian (mengisi bagian yang sudah dibuat polanya), ngurik (memberi garis-garis diluar pola yang sudah di isi), pewarnaan (proses pemberian warna atau finishing dari batik yang sudah setengah jadi), kemudian menyerahkan kain batik yang telah jadi sesuai dengan persetujuan antara kedua belah pihak yaitu pihak pengusaha (patron) dan pengrajin (klien). Maka dari itu, pengusaha batik dan pengrajin batik saling membutuhkan satu sama lain. Kata Kunci: Hubungan Patron Klien, Pengusaha Batik dan Pengrajin Batik

    Abstraction

    ABSTRAK Syamsul Arifin. NIM 100521100088, Department of Sociology, Faculty of Social and Cultural Studies, University of Trunojoyo Bangkalan. This thesis about the employer Hubngan Patron Clients With Craftsmen Batik Batik Village District of Tanjungbumi Paseseh Bangkalan, Supervisor: Hetti Mulyaningsih, S.sos. Kes. Based on the formulation of the problem that has been stated above, the general aim of this study to provide information on the efforts of a housewife in helping the husband's income in rural sub-district Paseseh Tanjungbumi Bangkalan. Specifically, the objectives are: To find out how the patron-client relationship batik batik artisans in the village of the district of Tanjung Earth Paseseh Bangkalan Madura. Based on the background of the problem formulation that has been stated previously, the problem in this study some of the questions formulated in the following How patron-client relationship between the employer batik batik artisans in the village of the district of Tanjung Earth Paseseh Bangkalan Madura. The author uses descriptive qualitative research. This research study uses a case study approach. Researchers are trying to understand the meaning of events and relationships of the people who differ in certain situations without any interference from outsiders. A case study approach used in this study aims to identifies a phenomenon experienced by the batik batik makers to Paseseh Village, District Tanjungbumi see that in terms of patron client relationship. The results of this study indicate that, batik entrepreneurs are also obliged to manage the production process of batik cloth well. While the rights of batik entrepreneurs are getting profit or return on household handicraft industry being operated. After removing the capital or the cost to the production process, the batik entrepreneurs are entitled to the income that is comparable to what was spent. Obligations of the batik craftsmen is doing what it was his job, to accept any assignment of batik entrepreneurs example is the batten-lath (making patterns), filling (filling in the already created the pattern), ngurik (giving lines outside the pattern that has been in contents), coloring (the process of batik color or finishing of the half-finished), then submit the batik cloth that has been so in accordance with the agreement between both parties that the employer (patron) and craftsmen (the client). Therefore, the batik and batik makers need each other. Keywords: Between Patron Clients, Employers and Craftsmen Batik

Detail Jurnal