Detail Karya Ilmiah
-
GAYA HIDUP KONSUMTIF KARYAWATI TENAGA HARIAN LEPAS (THL) DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANGKALANPenulis : Nurul Hidayati ZakiaDosen Pembimbing I : Dr. Dra. Sri Hidayati., M.SiDosen Pembimbing II :Aminah Dewi R., S.Sos., M.SiAbstraksi
Nurul Hidayati Zakia, NIM 10.05.211.00060 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura, dengan dosen pembimbing Dr. Dra. Sri Hidayati., M.Si dan Aminah Dewi R., S.Sos., M.Si dengan judul Skripsi gaya hidup konsumtif karyawati tenaga harian lepas (THL) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangkalan Gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif membuat pertumbuhan kartu kredit, shopping mall, dan jaringan berbagai macam iklan di televisi menyebar luas yang membuat masyarakat cenderung membeli barang bukan karena nilai kemanfaatannya melainkan karena gaya hidup (life style) dengan penelitian ini di harapkan bisa menjawab rumusan masalah bagaimana gaya hidup konsumtif karyawati tenaga harian lepas (THL) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangkalan Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengetahui gaya hidup konsumtif karyawati tenaga harian lepas (THL) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangkalan, dengan menggunakan teori Konsumerisme Baudrillard, peneliti mengambil metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder yang terdiri dari observasi dan wawancara serta data yang diperoleh melalui dokumentasi dan buku dengan teknik pemilihan informan purposive dan metode analisis data dengan cara menyeleksi, memilih dan merangkum sedangkan metode keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber Hasil pembahasan ini, gaya hidup konsumtif karyawati tenaga harian lepas (THL) tidak lagi mengkonsumsi produk dengan nilai fungsi dan manfaat dari produk tersebut melainkan mengkonsumsi dari barang-barang bermerk dan harga yang mahal yang dijadikan sebagai nilai tanda dan nilai simbol yang dapat menunjukkan status sosial informan, informan tidak lagi bisa membedakan mana kebutuhan primer dan mana kebutuhan sekunder, informan lebih mementingkan penampilan yang dijadikan sebuah simbol, informan lebih memilih memiliki barang-barang mahal dan bermerk seperti, baju, sepatu, kendaraan serta perawatan wajah yang sangat mahal bagi para kalangan karyawati tenaga harian lepas (THL) tujuan informan dalam berbelanja bukan karena untuk memenuhi kebutuhan namun lebih sebagai sarana untuk mengkonsumsi tanda untuk mendapatkan rasa gengsi dan pengakuan sosial agar dianggap “gaul”dan”modern”
AbstractionNurul Hidayati Zakia, NIM 10.05.211.00060 Sociology Program of the Faculty of Social Sciences and Humanities University Trunojoyo, with supervisor Dr. Dra. Sri Hidayati., M.Si and Aminah Dewi R., S. Sos., M.Si with Thesis title consumptive lifestyle casual employee power (THL) in Social Service Manpower Bangkalan Indonesian people's lifestyles that tend to make the growth of consumer credit cards, shopping mall, and a wide variety of network television advertising spread that makes people tend to buy things not because the value of their emergence but as a lifestyle (life style) with this study is expected to answer the formulation matter how energy consumptive lifestyle casual employee (THL) in Social Service Manpower Bangkalan The main objective of this study was to determine energy consumptive lifestyle casual employee (THL) in Social Service Manpower Bangkalan, by using the theory of Baudrillard Consumerism, researchers took a qualitative descriptive method with a case study approach and using the method of data collection is the primary data and secondary data consisting of observations and interviews as well as data obtained through the documentation and books with purposive informant selection techniques and methods of data analysis by means of selecting, selecting and summarizing the validity of the method while using the method of triangulation of data sources The results of this pembahan, power consumptive lifestyle casual employee (THL) is no longer consumes the product with the value of the function and benefits of these products but consume from branded goods and the price is expensive that is used as the value of signs and symbols that can demonstrate the value of social status informant, the informant was no longer able to distinguish between the primary needs and secondary needs which, informants are more concerned with the appearance of which is used as a symbol, informants prefer to have expensive items and branded as, clothes, shoes, vehicles and facial treatments are very expensive for the employee non-permanent workers (THL) in shopping destination informant was not due to meet the needs, but rather as a means to consume the mark to get a sense of prestige and social recognition in order to be considered "slang" and "modern"