Detail Karya Ilmiah

  • Metode Pembelajaran Pesantren dalam Membentuk Karakter Kemandirian Santri: Studi Kasus Pondok Pesantren Nasy'atul-Muta'allimin Gapura Timur Sumenep
    Penulis : Ahdawi
    Dosen Pembimbing I : Bangun Sentosa, D.H., S.Sos, M.Si, Ph.D
    Dosen Pembimbing II :Khoirul Rosyadi, Ph.D
    Abstraksi

    RINGKASAN METODE PEMBELAJARAN PESANTREN DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEMANDIRIAN SANTRI (PONDOK PESANTREN NASY’ATUL-MUTA’ALLIMIN SUMENEP) Ahdawi, NIM. 10.05.2.1.1.00039, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini di bawah bimbingan Bangun Sentosa, D.H., S.Sos, M.Si, Ph.D dan Khoirul Rosyadi, Ph.D. Metode pembelajaran pesantren dalam membentuk karakter santri tidak cukup hanya mengandalkan kurikulum yang ditetapkan Pemerintah di lembaga Formal saja, faktanya masih banyak pelajar yang tidak menerima pendidikan secara maksimal terutama dibagian pelosok. Maka, perlu adanya beberapa metode pembelajaran baru supaya ilmu pengetahuan berbasis karakter tersampaikan dengan rata kepada santri di pondok pasantren. Tujuan penelitian ini untuk mendreskripsikan metode pembelajaran pondok pesantren dalam memberikan pengetahuan untuk membentuk karakter kemandirian santri pondok pesantren Nasy’atul Muta’allimin. Maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti mengambil data di lapangan melalui observasi partisipasi dan wawancara mendalam kepada informan yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Kemudian data direduksi untuk dianalisis menggunakan triangulasi dengan sumber supaya data yang didapat valid. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan teori Tindakan Rasional Nilai yang memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai individu yang bersifat absolut. Weber bermaksud hubungan antara guru dengan muridnya atau antara dosen dengan mahasiswa. Weber dengan tegas menyatakan kewajiban guru mengontrol nilai pribadi mereka di dalam kelas. Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Nasy’atul Mata’allimin Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter di Pesantren dikembangkan melalui tiga pendekatan, yaitu: kecerdasan majemuk, akademik, dan emosional. Lembaga pendidikan pesantren tidak bisa lepas dengan sarana dan prasarana untuk mengembangkan potensi santri dan merupakan sarana proses penyaluran ilmu pengetahuan. Pesantren Nasy’atul Muta’allimin mengajarkan metode halaqah berhasil mencapai kualitas dan kuantitas santri yang kreatif. Sikap kemandirian tidak semua tanpak selama mereka menjadi santri, namun juga ketika berhenti menjadi alumni. Maka, pengembangan kemandirian melalui pendidikan karakter berbasis kecerdasan majemuk berdasarkan potensi utama dan aktual yang dimiliki oleh Santri. Tiga kemandirian yang dikembangkan pada Santri di Pesantren, yaitu kemandirian belajar, kemandirian hidup, dan kemandirian menentukan masa depan. Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Pesantren, Karakter, dan Kemandirian

    Abstraction

    ABSTRACT METODE PEMBELAJARAN PESANTREN DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEMANDIRIAN SANTRI (PONDOK PESANTREN NASY’ATUL-MUTA’ALLIMIN SUMENEP) Ahdawi, NIM. 10.05.2.1.1.0, 0039, sociology department, Social and Cultural Science Faculty, University Trunojoyo University Madura. This Thesis is under guidance Bangun Sentosa, D.H., S.Sos, M.Si, Ph.D and Khoirul Rosyadi, Ph.D. Boarding School Learning Method in Forming Self-Reliance of Students Character is not enough only by using curriculum arranged by government in formal institution. In fact, many students still can’t receive that education maximally, especially in remote village. So, it needs some new methods that science based on character conveyed equally in boarding school. The purpose of this research is to describe boarding school learning method in giving knowledge to form students self-reliance character in Nasy’atul Muta’allimin boarding school. This research used descriptive qualitative research method by case studies approach. Researcher collected data in the field by participant observation and in-deep interview to informants chosen by purposive sampling. Then, those data were reduced to be analyzed by using source triangulation, in order to be valid. Data were analyzed by using value rational action theory who has character that tools are only as conscious consideration and calculation, while the purpose has been in relationship with individual value which has absolute value. Weber means, it is relationship between teachers and students or lecturers and students. Weber said explicitly, it is teacher’s duty to control student personal values in class. Research location is in Nasy’atul Mata’allimin boarding school, Sumenep. The result showed that the implementation of character education in boarding school developed through three approaches, they are: multiple intelligences, academic, and emotional. Education institution of boarding school can’t be separated by facilities and infrastructure to develop students potential and also as a knowledge distribution media. Nasy’atul Muta’allimin boarding school teaches halaqoh method can reach quality and quantity of creative students. All self-reliance character is not appear as long as they have been students, but it’s appear when they would have graduated. So, development of self-reliance through multiple intelligence based on character education and main potential and actual of students. Three self-reliance developed to students in boarding school, they are learning self-reliance, independence life and independence of determining future. Key words: learning method, boarding school, character, and self-reliance.

Detail Jurnal