Detail Karya Ilmiah
-
Kekerasan Ekonomi Terhadap Dalam Rumah Tangga Di Desa Tamba’an Kec. Camplong Kab. SampangPenulis : SUGIANTODosen Pembimbing I : Dr. Dra. Sri Hidayati, M.SiDosen Pembimbing II :Abstraksi
Kekerasan Ekonomi Terhadap Dalam Rumah Tangga Di Desa Tamba’an Kec. Camplong Kab. Sampang SUGIANTO, NIM 090521100036 Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Dibawah bimbingan Dr. Sri Hidayati, M.Si. UU No. 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga adalah sebuah respon yang baik bagi semakin maraknya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, kekerasan dapat terjadi di dalam lingkup anggota rumah tangga secara keseluruhan, bukan hanya kekerasan suami terhadap istri, tapi juga kekerasan ayah tetrhadap anak maupun ibu terhadap anak, dari data yang di peroleh baik hasil penelitian maupun laporan kasus dan berbagai lembaga yang peduli terhadap perempuan, menunjukkan bahwa mayoritas kasus dalam rumah tangga kekerasan ekonomi terhadap istri dalam rumah tangga, dalam penelitian ini lebih menitik beratkan kepada korban (istri). Seorang istri mempunyai hak untuk bebas dan di lindungi oleh suami dan kasus kekerasan ini selau di anggap biasa oleh masyarakat secara umum, padahal jika kekerasan ini terus terjadi dampak yang di akibatkan sangat besar dan dapat merugikan banyak pihak. Penulis menggunakan metode analisis diskriptif kualitatif, dengan cara mengumpulkan data, kemudian di klarifikasikan dan di analisis secara kualitatif dengan berpedoman pada kerangka pemikiran yang telah di sajikan guna memberikan gambaran yang jelas tentang kekerasan ekonomi terhadap istri dalam rumah tangga, melalui proses berpikir dengan tujuan agar data dapat di interpretasikan, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan korelatif untuk pengkayaan proses analisa yang akan di lakukan. Tindak kekerasan ekonomi yang meliputi: Penelantaran anak dan istri, pengekangan istri tidak diperbolehkan bekerja, tidak diberi uang belanja, mengurangi uang belanja terhadap istri dalam rumah tangga di pandang sebagai tindakan yang negatif. Tindakan pada perempuan dan anak, terdapat beberapa faktor yang memicu tindak kekerasan di antaranya, tingkat emosi yang labil, perjodohan, pihak ketiga, nafkah, kondisi ekonomi, Dampak kekerasan yang di alami istri adalah pengalaman yang buruk dalam kehidupannya, sehingga mereka berharap tidak mengalami kekerasan di kehidupan mendatang.
AbstractionEconomic Violence Against Domestic Tamba'an Village district. Camplong Kab. Sampang Law no. 23 of 2004 on the elimination of domestic violence is a good response to the rise of violence against women in Indonesia, the violence may occur in the scope of the members of the household as a whole, not just the violence of husbands against wives, but also force the child's father and mother tetrhadap against children, from the data obtained both research results and case reports and various institutions concerned with women, shows that the majority of cases of domestic violence against wives economy in the household, in this study is more focused to the victim (wife). A wife has the right to be free and protected by the husband and the violence in obtaining granted by society in general, but if the violence continues to occur in resulting impact is very large and can be detrimental to many parties. The author uses a qualitative research method, the case study approach, metodeyang used in this study were in-depth interviews, observation (observation), and field notes. then clarify and qualitative analysis based on the framework that has been presented in order to provide a clear picture of violence in the household economy as well as other proplem happened, through the thought process with the aim that the data can be interpreted, seek and find patterns and correlative relationships for the enrichment process analysis will be done Economic violence against wives in households viewed as a negative action. Action on women and children, there are several factors that trigger violence among them, the level of emotional lability, matchmaking, third party, living, economic conditions, the impact of violence on his wife experienced a bad experience in her life. So they hope not to experience violence in the next life.