Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    ABSTRAK Nur Qupriyati, NIM. 10.05.2.1.1.000.35, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini tentang Konflik Tradisi pada Perkawinan Beda Agama (Islam dan Kristen) (Studi Kasus pada Keluarga yang Menikah Beda Agama di Kelurahan Demangan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan), di bawah bimbinganDr.Dra. Sri Hidayati, M. Si. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana konflik tradisi dalam mengelola anak yang terjadi pada perkawinan beda agama Kristen dengan Islam di Kelurahan Demangan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, Peneliti menggali data di lapangan dengan cara observasi, dan wawancara mendalam kepada informan yang dipilih berdasarkan kriteria informan kunci. Data yang diperoleh di analisa menggunakan triangulasi teknik agar data yang diperoleh menjadi valid. Teori yang digunakan yaitu teori konflik Coser membedakan konflik yang relistis dari yang tidak realistis. Konflik yang realistis berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan, dan yang ditujukan pada objek yang dianggap mengecewakan. Sedangkan konflik yang tidak realistis konflik yang bukan berasal dari tuhuan-tujuan saingan yang antagonistis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak. Hasil penelitian dapat mengetahui konflik-konflik tradisi yang terjadi dalam perkawinan beda agama. Menunjukkan bahwa faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya konflik tradisi pada perkawinan beda agama Islam dan Kristen di Kelurahan Demangan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut: perbedaan keyakinan, perbedaan tradisi, kuranganya toleransi, pola asuh dalam menerapkan pendidikan serta pendidikan agama terhadap anak. Dan dari situlah konflik itu terjadi karena agama yang diterapkan tidak sesuai antara kedua belah pihak orang tua yang menganggap agamanya adalah agama yang paling benar sehingga mempertahankan nilai-nilai agamanya masing-masing, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan konflik dalam keluarga. Kata kunci: Konflik, Tradisi. Perkawinan Beda Agama.

    Abstraction

    ABSTRACT Nur Qupriyati, NIM. 10.05.2.1.1.000.35, Department of Sociology, Faculty of Social Sciences and Humanities, University Trunojoyo. This thesis about Conflict Tradition At Interfaith Marriage (Islam and Christianity) (Case Studies in Family Who Married Interfaith in the Village District of Bangkalan Demangan Bangkalan), under bimbinganDr.Dra. Sri Hidayati,M.Si. The purpose of this study is to describe how the conflict tradition in managing children who happen to Christian interfaith marriage with Islam in Sub Demangan District of Bangkalan Bangkalan. This study uses descriptive qualitative case study approach, researchers collect data in the field by means of observation, and in-depth interviews to informants were selected based on the criteria of key informants. The data obtained were analyzed using triangulation techniques in order to be valid the data obtained. The theory used is the theory of conflict Coser distinguish conflicts are realistic from unrealistic. Realistic conflict comes from the disappointment of the special demands that occur in the relationship and estimate the possible benefits of the participants, and which is aimed at an object that is considered disappointing. While the conflict is not realistic conflicts that do not originate from Tuhuan-antagonistic rival goal, but from the need to relieve tension, at least one of the parties. The results of the study can determine the conflicts that occur in the tradition of interfaith marriage. Shows that the factors that background marital conflict on different traditions of Islam and Christianity in Sub Demangan District of Bangkalan Bangkalan are as follows: differences in beliefs, differences in tradition, the lack of tolerance, parenting in implementing education and religious education of children. And that's how it happened because of religious conflicts that applied not fit between the two sides of parents who think their religion is the true religion to defend the values of their religion, so that it can lead to conflict within the family. Keywords: Conflict, Tradition. Interfaith marriage.

Detail Jurnal