Detail Karya Ilmiah
-
Hikayat Garam Di Pulau Garam; Dari Monopoli Ke Problem ImporPenulis : Misdar MahfudzDosen Pembimbing I : Khoirul Rosyadi, Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Tulisan ini berusaha menguraikan atas pelbagai kempleksitas tentang petani garam madura yang benar-benar berada dalam situasi yang terjepit. Pelbagai bentuk monopoli hadir dengan begitu rupa menghantui para petani garam kita. Trauma sejarah monopoli masa lalu dan monopoli dalam bentuk harga, produksi, dan distribusi ditambah segregasi ketidakberpihakan pemerintah melalui program impor, merupakan sederat permasalah panjang yang tidak bisa ditepis. Sehingga munculnya istilah pulau garam untuk madura hanya impian an sich tidak dapat dirasakan oleh petani garam di madura, padahal sejatinya garam madura memberikan kesejahteraan kepada masyarakat madura secara komunal. Metode yang digunakan dalam tulisan ini kualitatif dikenal juga dengan sebutan interpretive research karena fleksibelitasnya sebagai sebuah metode ilmiah. Dengan model penelitian kualitatif, posisi penulis hanya sebagai human instrument dan diberikan keleluasaan untuk berinteraksi dengan obyek untuk mendapatkan data yang mendalam dan akurat. Kata kunci : Pulau Garam, Monopoli, Impor
AbstractionThis article tries to decipher on various kempleksitas on Madura salt farmers who really are in a situation which is sandwiched. Various forms of monopoly comes with so much salt farmers haunt us. The trauma of the past history of monopoly and monopoly in the form of prices, production, and distribution plus segregation impartiality of government through import program, a long-sederat problems that can not be ignored. So the emergence of the term island of Madura only dream of salt for an sich can not be perceived by salt farmers in Madura, whereas the true salt provides welfare to the people of Madura Madura communally. The method used in this paper is also known as qualitative research interpretive because fleksibelitasnya as a scientific method. With qualitative research model, the position of the author only as a human instrument and are given the freedom to interact with the object to obtain in-depth and accurate data. Keywords: Salt Island, Monopoly, Import