Detail Karya Ilmiah
-
PENGUKURAN WAKTU KERJA STANDART (STOPWATCH TIME STUDY) DAN DESAIN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITASPenulis : MOHAMMAD HAFIDDosen Pembimbing I : NACHNUL ANSORI ST MTDosen Pembimbing II :IKA DEEFI ANNA ST MTAbstraksi
Abstrak Dalam penelitian ini sebelum dilakukan perancangan fasilitas kerja terlebih dahulu menghitung waktu standart kerja dan output standart kerja dimana hasil yang didapatkan untuk jumlah output standart sebanyak 13 unit/hari dengan 5 jam kerja, jumlah ini masih kurang dari target produksi yang diharapkan, hal ini disebabkan karena kondisi tempat kerja yang tidak tertata dengan rapi dan fasilitas kerja yang tidak ergonomis sehingga dibutuhkan perbaikan fasilitas kerja. Fasilitas kerja operator merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi performansi kerja dalam suatu sistem. Fasilitas kerja yang ergonomis harus memperhatikan kenyamanan kerja pekerja yang menggunakanya. Pada industri Blangkon pekerja dalam melakukan pekerjaanya dan fasilitas kerja yang digunakanya belum memenuhi konsep ergonomis. Peningkatan kinerja pekerja melalui usulan perbaikan fasilitas kerja dengan merancang alat kerja berupa meja dan kursi yang ergonomis sesuai dengan kondisi pekerjaanya. Pada penelitian ini untuk mengetahui keluhan dan kelelahan yang dialami pekerja dilakukan wawancara yaitu dengan penyebaran kuesioner Nordic Body Map terhadap 6 pekerja yang menunjukkan bahwa 48,57% para pekerja mengalami keluhan pada tubuh bagian atas dan 51,43% mengalami kelelahan pada tubuh bagian bawah hal ini disebabkan karena kondisi kerja yang tidak ergonomis. Perancangan fasilitas kerja di industri Blangkon berdasarkan prinsip Ergonomi dan Antropometri.Perancangan fasilitas kerja yang diperbaiki yaitu meja dan kursi kerja yang ergonomis. Meja dan kursi kerja yang dirancang untuk pekerjaan duduk dengan ukuran berdasarkan antropometri pekerja. Rancangan meja kerja dilengkapi tempat bahan – bahan untuk membuat blangkon yang berupa laci dan tempat cetakan blangkon, hal ini untuk mengurangi kegiatan mencari yang dilakukan pekerja pada saat merakit blangkon. Dan untuk kursi dirancang dengan adjustable (dapat disesuaikan) untuk tinggi rendahnya.
AbstractionAbstract In this study before design work facility first calculating standard working time and standards working output which outputs the results obtained of standard output that 13 units / day to 5 hours of work, the results is still less than the expected production targets, it is because working conditions that are not neatly arranged and facilities are not ergonomic work that needed repair work facility. Work facility operators is one of the factors that can effect work performance in a system. Good working facilities should pay attention to the employment of workers who use it. In Blangkon industry workers in doing his job and working facilities used is not feel the ergonomic concept. Improved performance of workers through the proposed facility improvement work by designing a working tool in the tables and chair are ergonomically designed in accordance with job conditions. In the study is to examine complaints and fatigue experienced by workers conducted interviews with questionnaires that Nordic Body Map to 6 workers showed that 48.57% of the workers had complaints in the upper body and 51.43% had fatigue in the lower body this is because the working conditions are not ergonomic. Design working facilities in industrial Blangkon based on the principle of ergonomics and anthropometry. Improved facility design work is a desk and ergonomic office chair. Tables and chairs are designed to work with a sitting job sizes based on anthropometric workers. The design table working furnished with place for materials to make blangkon that a drawer and place blangkon mold, this is to reduce the searching activities of an employee at the time of assembling blangkon. And for the seat is designed with adjustable for high and low.