Rekayasa pada kepiting seperti manipulasi lingkungan, penambahan nutrisi bayam pada pakan dan pemotongan anggota tubuh, untuk mempercepat waktu moulting mulai dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin dan ukuran terhadap waktu moulting. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor (jenis kelamin dan ukuran), dilakukan 3 kali ulangan. Tiap kepiting dilakukan mutilasi organ tubuh. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan jenis kelamin dan ukuran memberi pengaruh nyata (p<0,05) terhadap waktu moulting, tetapi kedua faktor tidak ada interaksi (p>0,05). Waktu moulting tercepat kepiting bakau (Scylla serrata) terdapat pada ukuran 50 g, rata-rata waktu moulting 17 hari (jantan) dan 19 hari (betina). Berdasarkan faktor jenis kelamin, kepiting jantan memiliki waktu moulting lebih cepat dari kepiting betina. Kata kunci : Kepiting bakau (Scylla serrata), waktu moulting, ukuran, jenis kelamin.

Crab falsification such as environmental manipulation, spinach nutrition adding on feed and limb cutting are applied to fasten the crab moulting period. The purpose of this study is to determine the influence of sex and size on moulting period. Randomized Block Design (RBD) method was applied on 2 factors (sex and size) performed on 3 replications. Each crab is mutilated on limb organs. The result shows that the difference of size and sex gives a real influence (p<0,05) on moulting period, but the interaction between two factors is negative (p<0,05). The fastest moulting of mangrove crabs (Scylla serrata) mostly happened on size 50 g with average moulting period 17 days for male and 19 days for female crab. Based on the sex factor, male crab has faster moulting period than the female one. Keywords: Mangrove crab (Scylla serrata), moulting period, size, sex.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal