Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS NILAI TAMBAH KISMIS SALAK (Salacca zalacca)Penulis : AHMAD NIZARDosen Pembimbing I : Iffan Maflahah, S.TP, M.SiDosen Pembimbing II :Askur Rahman, S.TP, M.PAbstraksi
Bangkalan merupakan salah satu daerah yang banyak melakukan budidaya Salak (Salacca zalacca), sehingga saat melakukan panen raya harga salak semakin menurun dengan kualitas yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan nilai jual salak yang lebih berkualitas tinggi dengan cara memproduksi salak menjadi kismis khususnya UD. Budi Jaya di Bangkalan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa data primer dan sekunder, analisis nilai tambah produksi menggunakan metode Analisis Hayami. Adapun hasil penelitian yaitu pertama perusahaan UD. Budi Jaya memproduksi salak dengan cara yang sederhana dan lebih tradisional, berdasarkan hasil analisa UD. Budi Jaya Bangkalan memiliki nilai tambah pada kismis salak Rp.17.400.00,. Usaha kismis salak memiliki rasio nilai tambah 49,71 % dengan nilai ?40 % maka memiliki kategori nilai tambah yang lebih tinggi dengan pendapatan tenaga kerja 3.22 %, sumbangan input lain 43,88 %, dan keuntungan pengusaha 52,90 %. Kata Kunci : Salak (Salacca zalacca), Kualitatif, Analisis Hayami.
AbstractionHerbal medicine industry is one of the strategic sectors that can move the national economy. PT.Jamu Jokotole herbal medicine is one of the traditional drugs that are on the island of Madura, Bangkalan still produces a wide range of traditional medicine with natural ingredients.Herbal Products Processed to improve efficiency and add value to the company. The purpose of this study was to determine the efficiency of operations and the value-added products manufactured by PT. Jamu Jokotole Bangkalan Madura. An agro-business efficiency parameters can be viewed through an approach Return per Cost Ratio (R / C Ratio) and Hayami method to analyze value added. Results of calculation efficiency analysis of PT. Jamu Jokotole of each product type of capsuleefficiency value of more than 1. While the added value of each medicinal products PT. Jamu Jokotole Bangkalan have added value > 40%. Keywords: Herbal, R/C Ratio, value efficiency and value added