Detail Karya Ilmiah
-
KERAGAAN INDUSTRI JAMU MADURA DI KABUPATEN SAMPANGPenulis : ALI HUDAN DARDIRIDosen Pembimbing I : Taufik R.D.A Nugroho, SP., MM.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Kabupaten Sampang merupakan sentra produsen jamu tradisional Madura. Permasalahan yang ditemui yaitu masih belum banyak yang mengetahui tentang jamu tradisioal Madura di kabupaten Sampang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan jamu tradisional Madura di Kabupaten Sampang dan bisa lebih dikenal lagi. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sensus. Sedangkan analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kesemua produsen jamu di Kabupaten Sampang masih termasuk usaha kecil yang tidak memerlukan permodalan yang begitu besar dan sudah mendapatkan ijin dari Dinas kesehatan Sampang, pada tingkat produksinya tidak begitu banyak maka dari itu tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja yang banyak yaitu sekitar 3 orang sampai 5 orang tenaga kerja, adapun produk yang dihasilkan yaitu bervariasi antara produsen satu dengan produsen yang lainnya, untuk kemasan yang digunakan yaitu ada 2 macam : plastic dan botol, pada pemasarannya produsen jamu tidak terlalu repot karena konsumen langsung ke tempat produsen, untuk konsumennya yaitu dari masyarakat Sampang sendiri, dan ada juga yang dari luar kota yaitu Surabaya dan Jakarta Kata kunci : Keragaan, Jamu, Produsen jamu
AbstractionSampang regency is a center of Madura's traditional herbal medicine producers. The problems encountered are not many people know about Madura's traditional herbal medicine in Sampang. The purpose of this research was to determine the performance of Madura's traditional herbal medicine in Sampang, and it can be known again. The sampling method use census techniques. The analysis use descriptive qualitative. The results showed that of all herbal medicine manufacturers in Sampang still including small businesses that do not require so much capital and had to get permission from the Department of Health Sampang, the production level is not so much and therefore does not necessarily require a lot of manpower which is about 3 worker untill 5 worker. The production of products are different between one and another manufacturers. The manufacturer use 2 kind of packaging: plastics and bottles. The herbal medicine manufacturers are not bothered about the marketing, because the customers go to the manufactures directly. Consument of herbal medicine come from Sampang and some consument come from another city like Surabaya and Jakarta. Key words: Productivity, Technical Efficiency, Technical Inefficiency