Detail Karya Ilmiah

  • IDENTIFIKASI POTENSI KOMODITAS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN PAMEKASAN
    Penulis : Nafisatul A'yun
    Dosen Pembimbing I : Novi Diana Badrut Tamami SP., MP
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pamekasan, dengan tujuan; (1) mengetahui komoditas unggulan, (2) mengetahui klasifikasi komoditas tanaman pangan unggulan. Metode analisis menggunakan analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui komoditas unggulan dan Tipologi Klassen untuk mengetahui klasifikasi komoditas tanaman pangan unggulan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa komoditas tanaman pangan unggulan di masing-masing kecamatan dengan nilai koefisien LQ > 1, yaitu : padi di Kecamatan Galis; jagung di Kecamatan Pasean; kedelai di Kecamatan Palengaan; kacang tanah di Kecamatan Palengaan; kacang hijau di Kecamatan Larangan; ubi kayu di Kecamatan; dan ubi jalar di Kecamatan Tlanakan. Klasifikasi komoditas tanaman pangan unggulan dibagi menjadi empat kriteria yaitu, komoditas maju dan tumbuh cepat, komoditas maju tetapi tertekan, komoditas berkembang dan komoditas terbelakang. Komoditas maju dan tumbuh cepat terdiri dari komoditas Padi (Larangan, Pademawu dan Pegantenan); Jagung (Palengaan, Waru dan Batumarmar); Kedelai (Pakong dan Palengaan); Kacang Tanah (Larangan, Palengaan, Batumarmar dan Pasean); Kacang Hijau (Pamekasan, Tlanakan, Galis dan Larangan); Ubi Kayu (Proppo, Larangan, Pakong dan Palengaan) dan Ubi Jalar (Tlanakan, Palengaan dan Batumarmar). Komoditas maju tetapi tertekan terdiri dari komoditas Padi (Pamekasan, Proppo, Tlanakan, Galis dan Pakong); Jagung (Kadur dan Pasean); Kedelai (Pegantenan) dan Kacang Tanah (pakong). Komoditas relatif tertinggal terdiri dari komoditas Ubi Jalar berada di Kecamatan Proppo. Sedangkan untuk komoditas berkembang cepat tidak ditemukan, karena tidak terdapat komoditas tanaman pangan unggulan yang mempunyai laju pertumbuhan cepat dengan kontribusi yang rendah. Kata kunci : Potensi Komoditas Tanaman Pangan Unggulan, analisis Location Quotient (LQ) dan Tipologi Klassen

    Abstraction

    The study is conducted in Pamekasan where the purposes are; (1) to determine the superior commodity, (2) to determine the commodity classification of superior food crops. Analysis method used is Location Quotient (LQ) for determining superior commodity and Klassen Tipology for commodity classifying of superior food crops. The result shows that commodity of superior food crops in each district with the coefficient value LQ >1 are: paddy in Galis district, Corn in Pasean district, soya bean in Palengaan district, peanuts in Palengaan, green beans in Larangan, cassava in a district and sweet potatoes in Tlanakan. Commodity classification of superior food crops is divided into four criteria, there are fast grow and advance, depressed advance, developed and under-developed commodity. Fast grow and advance commodity consists of Paddy (Larangan, Pademawu and Pegantenan); Corn (Palengaan, Waru and Batumarmar); Soya beans (Pakong and Palengaan); Peanuts (Larangan, Palengaan, Batumarmar and Pasean); green beans (Pamekasan, Tlanakan, Galis and Larangan); cassava (proppo, Larangan, Pakong and Palengaan) and sweet potatoes (Tlanakan, Palengaan and Batumarmar). Depressed advance commodity consists of Paddy (pamekasan, Proppo, Tlanakan, Galis and Pakong); Corn (Kadur and Pasean); soya beans (pagentanan); and peanuts (pakong). The commodity of relatively under-developed consists of Cassava in Proppo, while for the fast developed commodity is not found because there is not a superior food crops that has fast growth rate with low contribution. Keywords: Commodity Potential of superior food crops, Location Quotient (LQ) analysis and Klassen typology.

Detail Jurnal