Detail Karya Ilmiah
-
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS KOMODITAS HASIL TANGKAP UNGGULAN (Studi Kasus: Wilayah Pesisir Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan)Penulis : Nurrisalah HayatiDosen Pembimbing I : Taufik R.D.A Nugroho, SP., MM.Dosen Pembimbing II :Abstraksi
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor riil yang potensial dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa komoditas hasil tangkap unggulan dan merumuskan strategi pengembangan agroindustri yang berasal dari komoditas hasil tangkap unggulan yang terpilih. Metode yang digunakan adalah metode Location Quotient (LQ) untuk mengetahui komoditas hasil tangkap unggulan dan Analisys Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui strategi pengembangannya. Berdasarkan hasil analisis LQ, ikan kurisi dan ikan cakalang merupakan komoditas unggulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tlanakan dengan nilai LQ masing-masing sebesar 2,533 dan 1,837. Berdasarkan hasil analisis AHP, kriteria modal menjadi prioritas pertimbangan utama dalam memilih alternatif agroindustri berbasis komoditas hasil tangkap unggulan dengan bobot 31,1%, kemudian prioritas selanjutnya adalah kriteria sarana prasarana, teknologi, peluang pasar, kebijakan pemerintah, tenaga kerja, dan bahan baku. Sedangkan alternatif agroindustri yang dapat dikembangkan untuk komoditas ikan kurisi dan ikan cakalang masing-masing adalah agroindustri surimi dengan bobot 30,6% dan petis dengan bobot 34,3%. Strategi yang dapat dilakukan untuk agroindustri surimi adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja, meningkatkan penggunaan teknologi, membentuk forum agribisnis, peningkatan fasilitas pelabuhan dan TPI. Sedangkan strategi yang dapat dilakukan untuk agroindustri petis adalah meningkatkan kualitas produk, menjalin kerja sama dengan pengolah ikan pindang, dan meningkatkan sarana seperti peralatan. Kata kunci : Hasil tangkap unggulan, Agroindustri, Location Quotient, Analisys Hierarchy Process.
AbstractionFisheries sector is one of real potential sectors that can be used optimally. The purpose of this study is to analyze the commodity of superior fish cat and formulating agro industrial development strategy that come from commodity of selected superior fish catch. The method applied is Location Quotient (LQ) of which purpose is determining the commodity of superior fish catch level and Analisys Hierarchy Process (AHP) to determine the development strategy. Based on the result of LQ analysis, kurisi and skipjack tuna are superior commodity in Coastal area of Tlanakan district with the each LQ value is 2,533 and 1,837. Based on AHP analysis, capital modal criteria becomes the main consideration priority in selecting alternative agro industry based on the result of superior catch by weight of 31,1%, then the next priority is infrastructure, technology, market opportunities, government policy, labor and raw materials. In the other side, the alternative agro industries to develop the kurisi and skipjack commodity are agro industry of surimi by weight of 30,6% and paste by weight of 34,3%. Possible Strategy to conduct surimi agro industry is increasing the quality of labor, technology usage, forming agribusiness forum, increasing the facility of harbor and fish selling spot (TPI). Then, a strategy to conduct paste agro industry is increasing the quality of product, establishing collaboration within pindang processing producers and adding the facilities such as equipment. Keywords: superior fish catch level, Agro industry, Location Quotient, Analisys Hierarchy Process.